Asal-usul Nama Bandung, dari Kisah Kendaraan hingga Bendungan

banner 468x60

BANDUNGMU.COM, Bandung — Bandung, kota metropolitan di Provinsi Jawa Barat yang dijuluki kota kembang dan Paris van Java, memiliki sejarah dan budaya yang menarik. Termasuk sejarah dan cerita di balik nama “Bandung” sendiri.

Asal-usul nama Bandung sebenarnya memiliki beberapa versi. Secara historis, nama Bandung diyakini berasal dari kata “bendung” atau “bendungan” karena dulu Sungai Citarum terbendung oleh lava yang berasal dari Gunung Tangkuban Perahu.

Hal itu mengakibatkan daerah Padalarang hingga Cicalengka dan daerah antara Gunung Tangkuban Parahu hingga Soreang terendam air dan membentuk sebuah telaga besar yang disebut “Danau Bandung” atau “Danau Bandung Purba”. Kemudian danau itu lama-lama surut. Di bekas daerah danau tersebutlah berdiri wilayah yang kini dinamai Bandung.

Melansir laman Diskominfo Bandung, secara legenda, nama Bandung diambil dari kendaraan air yang digunakan oleh Bupati Bandung RA Wiranatakusumah II. RA Wiranatakusumah II menggunakan kendaraan air tersebut untuk melayari Citarum dalam mencari tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibu kota yang lama di Dayeuhkolot.

Kendaraan air tersebut terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung. Selain itu, ada juga sejarah kata “bandung” dalam bahasa Indonesia yang identik dengan kata “banding” yang bermakna berdampingan.

Kalimat luhur

Melansir laman Dinas Pendidikan Jawa Barat, berdasarkan filosofi Sunda, kata “bandung” berasal dari kalimat “Nga-Bandung-an Banda Indung,” yang merupakan kalimat sakral dan luhur karena mengandung nilai ajaran Sunda.

Nilai filosofis dari kata Bandung sendiri adalah sebagai alam tempat segala makhluk hidup ataupun benda mati yang lahir dan tinggal di Ibu Pertiwi yang keberadaanya disaksikan oleh yang Mahakuasa.

Sejarah Kota Bandung memang bermula dari legenda yang terkenal yaitu legenda Sangkuriang yang menceritakan terbentuknya Danau Bandung di Gunung Tangkuban Perahu. Air danau yang surut dan menjadi kering itu menurut legenda akibat air danau yang mengalir melalui sebuah gua yang bernama Sanghyang Tikoro.

Secara geografis, Kota Bandung memang dikelilingi oleh pegunungan dan ini memperkuat bukti bahwa pada masa lalu kota Bandung memang merupakan sebuah telaga atau danau.

Pada masa penjajahan Belanda, yakni 1896, Bandung belum ditetapkan menjadi kota dengan data penduduk sebanyak 29.382 orang, sekitar 1.250 orang berkebangsaan Eropa, mayoritas orang Belanda.

Barulah pada 01 April 1906 Kota Bandung secara resmi mendapat status kota dari Gubernur Jenderal JB van Heutsz dengan luas wilayah sekitar 900 hektare dan bertambah menjadi 8.000 hektar pada 1949.

Bandung juga dikenal dengan julukan “Bandung Lautan Api” yang disebabkan pada 24 Maret 1946, sebagian kota ini dibakar oleh para pejuang kemerdekaan sebagai strategi perang melawan penjajah.***

___

Editor: FA



sumber berita ini dari bandungmu.com

Author