BANDUNGMU.COM, Bandung – Mayoritas Bobotoh–sebutan untuk pendukung fanatik Persib Bandung–pasti mengenal atau mengetahui legenda Maung Bandung yang satu ini. Ya, inilah Asep Dayat.
Perjalanan karier Asep Dayat bersama Persib Bandung merupakan cerita tentang bakat, kerja keras, dan cinta pada sepak bola. Striker asal Pangalengan, Kabupaten Bandung, ini mengawali kiprahnya bersama Maung Bandung pada musim 1994/1995, di usia yang masih sangat muda. Di bawah asuhan pelatih legendaris Indra Thohir, Asep menjadi pemain termuda di Liga Indonesia (Ligina) edisi perdana.
Sosok yang akrab disapa Jhon ini langsung mencuri perhatian. Ia tidak hanya mampu menjawab kepercayaan sang pelatih, tetapi juga bersaing dengan deretan striker senior Persib, seperti Sutiono Lamso, Kekey Zakaria, dan Tatang Suryana.
Salah satu momen tidak terlupakan adalah ketika ia mencetak gol perdana untuk Persib saat menundukkan Mataram Putra dengan skor 3-1 di Stadion Siliwangi pada 4 Januari 1995. Tidak berhenti di situ, Jhon kembali membuktikan ketajamannya dengan mencetak gol pada laga derby melawan Bandung Raya.
Penampilannya yang impresif membuat Asep Dayat dilirik PSSI untuk program Primavera–sebuah inisiatif pengembangan jangka panjang Tim Nasional Indonesia di Italia ketika itu. Di sana, ia merasakan atmosfer kompetisi Primavera yang penuh tantangan, sebuah pengalaman berharga yang memperkaya kariernya.
Setelah kembali ke tanah air, Asep kembali menjadi andalan Persib Bandung. Nomor punggung 16 yang ia kenakan menjadi simbol kegigihan di lini depan Maung Bandung. Namun, perjalanan itu tidak selamanya mulus. Pada musim 1999/2000, ia memutuskan untuk mencari pengalaman baru bersama Persikab Kabupaten Bandung dan Pelita Solo sebelum akhirnya kembali ke Persib pada 2003.
Kebersamaan Asep Dayat dengan Persib berakhir pada musim 2005 yang menandai delapan tahun total dedikasinya untuk Pangeran Biru. Sebagai salam perpisahan, ia memberikan satu gol terakhir untuk tim yang telah membesarkan namanya.
Bagi para Bobotoh, Asep Dayat bukan sekadar pemain. Ia adalah simbol dedikasi dan semangat pantang menyerah. Warisan yang ia tinggalkan di Persib akan selalu dikenang oleh mereka yang mencintai Maung Bandung.***