Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Awal Zulhijah Berdasarkan Kriteria Wujudul Hilal dan Kalender Islam Global

    Jun 09 202227 Dilihat

    Yogyakarta, InfoMu.co – Jauh-jauh hari Muhammadiyah telah memutuskan bahwa awal Zulhijah jatuh pada Kamis, 30 Juni 2022. Ketentuan ini berdasarkan hisab hakiki kriteria Wujudul Hilal. Kriteria awal bulan menggunakan teori ini adalah telah terjadi ijtimak (konjungsi), pada saat terbenam matahari, bulan belum terbenam, dan pada saat terbenamnya matahari piringan atas Bulan berada di atas ufuk. Ketiga kriteria ini penggunaannya adalah secara kumulatif.

    Berdasarkan kriteria Wujudul Hilal ini, pada hari Rabu, 29 Zulkaidah 1443 H bertepatan dengan 29 Juni 2022 M, ijtimak jelang Zulhijah 1443 H terjadi pada pukul 09:55:07 WIB. Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta menunjukkan hilal telah wujud di angka +01° 58¢ 28², dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk. Karenanya, 1 Zulhijah 1443 H jatuh pada hari Kamis Pahing, 30 Juni 2022 M.

    Dalam penentuan awal Bulan Hijriah, hingga saat ini Muhammadiyah masih menggunakan kriteria Wujudul Hilal. Sifatnya masih zonal sehingga hanya bisa diterapkan di teritori Indonesia dan tidak bagi masyarakat Muslim di belahan dunia manapun. Namun sedikit demi sedikit Muhammadiyah berusaha mengupayakan penyatuan kalender Islam secara global. Hal tersebut merupakan salah satu amanat Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar tahun 2015.

    Dalam menyusun kalender Islam Global, Muhammadiyah berpedoman pada Keputusan Kongres Internasional Unifikasi Kalender Hijriah Global di Turki tahun 2016 atau yang biasa disebut dengan Kriteria Istanbul. Berbeda dengan kriteria Wujudul Hilal yang lingkupnya hanya di Tanah Air, Kriteria Istanbul untuk awal bulan ini menjadikan bumi sebagai satu matlak. Artinya, apabila di suatu tempat di mana pun di muka bumi telah terjadi imkanu rukyat, maka itu dipandang berlaku bagi seluruh kawasan muka bumi.

    Berdasarkan hal tersebut, Kriteria Istanbul ini meliputi: 1) Awal bulan baru dimulai apabila terjadi imkan rukyat di belahan bumi manapun sebelum pukul 12 malam (00.00 GMT/07.00 WIB) dengan syarat ketinggian hilal minimal 5° dan elongasi minimal 8° pada saat terbenam matahari; 2) apabila imkan rukyat pertama di muka bumi terjadi melewati pukul 12 malam (00.00 GMT/07.00 WIB) bulan baru tetap dimulai dengan syarat: tinggi hilal minimal 5° dan elongasi minimal 8° terpenuhi serta telah terjadi konjungsi sebelum fajar di New Zealand, dan imkan rukyat terjadi di daratan bukan di lautan.

    Berdasarkan kriteria tersebut, untuk awal bulan Zulhijah 1443, konjungsi terjadi pada Rabu, 29 Juni 2022 pada pukul 02:52:12 WIB. Pada hari konjungsi, telah terjadi imkan rukyat di kawasan Amerika Serikat tepatnya di Dallas, dengan tinggi bulan mencapai +09° 50′ 57″, sementara elongasinya jatuh di angka +11° 10′ 51″. Dengan data astronomi ini, 1 Zulhijah jatuh pada hari hari Kamis, 30 Juni 2022 M.

    Kesimpulannya, baik Kriteria Wujudul Hilal maupun Kalender Islam Global, 1 Zulhijah Jatuh Pada hari Kamis, 30 Juni 2022 M. Karenanya, Hari Arafah yang jatuh pada 9 Zulhijah 1443 H bertepatan dengan hari Jumat, 8 Juli 2022 M dan Idul Adha yang jatuh pada 10 Zulhijah 1443 H bertepatan dengan hari Sabtu, 9 Juli 2022 M.

    Selain itu, kriteria Wujudul Hilal dan Kalender Islam Global memiliki prinsip yang sama yaitu pada aspek transfer imkanur rukyat. Hal ini berangkat dari hadis Nabi Saw bahwa kalau imkanu rukyat telah terjadi, diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa sebagaimana makna implisit yang berbunyi “berpuasalah karena melihatnya (liru’yatih).” Dengan demikian, penting diberlakukannya prinsip transfer imkanur rukyat ini.

    Perbedaannya, jika dalam Kalender Islam Global ruang lingkupnya seluruh permukaan bumi. Misalnya, imkanu rukyat yang terjadi di Dallas berlaku juga untuk kawasan New Delhi. Sementara dalam kriteria Wujudul Hilal yang sekarang masih dipakai Muhammadiyah hanya untuk wilayah Indonesia. Misalnya, imkanu rukyat yang terjadi di Kepulauan Riau, berlaku juga untuk daerah Ambon atau daerah lain yang berada di kawasan timur Indonesia. (muhammadiyah.or.id)

    sumber berita dari infomu.co

    Author

    Share to

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Please write your comment.

    Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) must be filled.

    *

    *

    back to top