Banjir Aceh Tamiang, Hanya Truk Roda 10 yang Dibolehkan Terobos Banjir

banner 468x60

Kualasimpang, InfoMu.co – Jalan Banda Aceh-Medan di wilayah Aceh Tamiang hingga Sabtu (5/11/2022) masih lumpuh karena terendam banjir.

Polisi hanya memberi izin kepada kendaraan besar atau truk  roda 10 untuk menerobos banjir  dan melanjutkan perjalanan baik ke arah Banda Aceh maupun Medan.

Danramil 07/Kejuruan Muda, Kapten Inf Nunu Rukmana, kepada Serambi, kemarin, mengatakan, kondisi di jalur perbatasan masih tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan.

Diakuinya, saat ini tumpukan kendaraan tidak separah pada hari sebelumnya (Jumat).

Namun begitu, deretan kendaraan di pinggir jalan raya masih terjadi pada beberapa titik jalan lintas.

“Belum bisa, air masih tinggi walau sudah bisa dibilang sedikit surut,” kata Nunu Rukmana, Sabtu (5/11/2022) siang.

Surutnya banjir  itu dimanfaatkan oleh beberapa kendaraan untuk coba melintasi genangan.

Tapi, tidak semuanya berhasil lolos karena beberapa di antaranya justru berakhir dengan mogok di tengah banjir .

“Kami terus memantau agar tidak ada kendaraan pribadi yang nekat menerobos banjir ,” kata Nunu.

Terpisah, Karo Ops Polda Aceh, Kombes Agus Sarjito, menyarankan masyarakat menunda berpergian menggunakan jalur Aceh Tamiang.

Polisi pun sudah mengklasifikasikan hanya kendaraan roda 10 yang boleh melintas.

“Jangan paksakan diri, kami imbau bersabar, kita tunggu surut,” pinta Agus.

Diketahui, arus lalu lintas di jalan nasional itu sudah lumpuh sejak Kamis (3/11/2022) dini hari WIB, sebagai dampak meluasnya banjir di Aceh Tamiang. Petugas di perbatasan harus bekerja ekstra untuk mengurai kemacetan karena tumpukan kendaraan sempat tiga lapis.

Sejauh ini, petugas juga sudah dua kali mengevakuasi jenazah yang sempat tertahan di perbatasan.

Akibat penebangan liar

Pada bagian lain, Kepala Pelaksana Badan Penanggulanan Bencana Aceh (Kalak BPBA), Dr Ilyas, menyimpulkan bahwa banjir  yang melanda Aceh Tamiang disebabkan penebangan liar dan pendangkalan sungai.

“Bencana ini 80 persen disebabkan oleh ulah manusia.

Karena itu, kami dari BPBA mengimbau jangan lagi ada penebangan liar dan jangan membuang sampah di sungai,” kata Ilyas.

Ia juga menyoroti kondisi sungai Aceh Tamiang yang dinilainya sudah dipenuhi sedimen.

Pendangkalan sungai ini menyebabkan air kiriman dari hulu tidak tertampung hingga meluap ke permukiman.

“Ditambah lagi saat ini sedang terjadi pasang laut, jadi air tertahan dan meluap,” ungkapnya.

Ilyas mengatakan seluruh persoalan ini akan dilaporkannya kepada Penjabat (Pj) Gubernur Aceh sekembalinya dari Aceh Tamiang.

“Termasuk soal tanggul di hilir, akan saya laporkan kepada pimpinan,” sambung dia.

Pada kesempatan itu, Ilyas juga mengingatkan tentang curah hujan tinggi pada 1-7 November 2022.

Ke depan, dia berharap Pemkab Aceh Tamiang dan masyarakat yang berada di bantaran sungai tak mengabaikan prediksi cuaca dari BMKG. (mad/tribun) 

 

 

sumber berita dari infomu.co

Author