Infomu • Jan 16 2023 • 43 Dilihat
Jelajah Bumi Para Rasul dan Nabi (1)
Berkunjung ke Tiga Negara, Mesir , Palestina dan Yordania
Catatan : Syaiful Hadi JL, Jurnalis InfoMu.co
Medan, InfoMu.co – Rasa syukur yang tak terkata, saat pesawat Emirates yang kami tumpangi mendarat di Bandar Internasional Cairo (CAI), Mesir, pagi hari. Dari jendela peswat tampak matahari bersinar kuat. Badan terasa lelah setelah melakukan terbang lebih dari 10 jam sejak dari Kuala Namu (Medan), KLIA-2 (Malaysia), Dubai ( Abudabi) dan Cairo, Mesir. Rasa syukur yang dalam karena akhirnya niat untuk menyelusuri jejak para Rasul dan Nabi dalam mendakwahkan risalah ketuhanan bisa kami lakukan.
Dari bandara kami keluar berama tour guide kami yang lucu dan familiar, Ali namanya. Orang Mesir yang satu ini sangat ramah dan kocak dan jamaah cepat akrab. Ali fasilih berbahasa Indonesia, jadi enak berkomunikasi dengannya. Ali membawa kami ke resto SELINA di tengah kota Kairo. Inilah jamuan makan kami yang pertama di Kota Kairo, Kota Tua, yang sarat dengan jejak peradaban kemanusiaan. Alhamudilillah lidah kami bisa menerima menu makanan Mesir ini, walau masih terasa sedikit tak biasa di lidah.
Matahari tampak cerah tapi udara dingin karena angin bertiup keras. Kami harus menggunakan jaket untuk menahan angin yang dingin sekalian mulai beradaptasi dengan suhu yang rendah. Dari resto SELINA, kami dibawa melihat benteng Salahuddin Al Ayubi dan Masjid Muhammad Ali Pasha yang berada disatu bukit. Di sini kita melihat kota Kairo dari ketinggiah. Benteng Salahuddin Al Ayyubi dan Masjid Muhammad Ali Pasha, adalah dua situs pertama yang kami jejaki.
Perjalanan kami diikuti 21 jamaah dari Almerah Plaza & Travel, untuk sampai ke tiga negara ini tidak mudah. Sebagian dari kami seharusnya berangkat pada tahun 2019 lalu tapi karena pandemi Covid-19 perjalanan diurungkan. Barulah setelah pandemi mereda, program perjalanan ini dilanjutkan. Perjalanan selama 12 hari ini dipimpin langsung oleh tour leader Mitha Hayati Tanjung dan Ustad Irwan Syahputra.
Masjidil Aqsho Disunnahkan untuk Diziarahi
Ustadz Irwan Syahputra mengatakan, sesungguhnya pejalanan ke tiga negara ( Cairo, Palestina dan Jordan) adalah perjalanan ibadah karena salah satu masjid yang disunnahkan dikunjungi adalah Masjidil Aqsha ( selain Masjidil Haram dan Masjidil Nabawi). Selama dalam perjalanan jamaah akan melihat dari dekat jejak sejarah dan peradaban umat manusia, khususnya pada rasul dan nabi yang membawa risalah agama kepada umat manusia. Selain itu, kita juga dapat mengambil pelajaran dari sejarah dari umat pembangkang seperti Fir’aun. Di Mesir selain melihat Pyramid, Patung Spinx, juga melihat masjid Sayidina Husein, masjid dan makam Imam Syafii serta jejak peninggalan nabi Musa. Perjalanan di Mesir dilakukan selama 4 hari.
Kemudian jamaah masuk ke kawasan konflik Palestina. Masuk ke negeri Syam yang sarat dengan jejak dakwah rasul tidaklah mudah. Tidak semua orang bisa masuk ke sini seperti masuk ke negara-negara bebas konflik. Konflik Palestina – Israel belum selesai. Perang bisa meledak kapan saja.
Di Palestina, di Masjidil Aqsha, kami berharap dapat masuk dan salat di sana, salat di masjid yang disunnah untuk diziarahi. Di Palestina jamaah rencananya akan menapaki jejak para rasul dan nabi, seperti Nabi Daud As, Nabi Sulaiman, Masjid Ash Shakrakh, Masjid Al-Bouraq, Masjid Al-Maghribah, Masjid A- Nisa, Masjid Nabi Daud As, Masjid Ibrahim Al-khalil.
Yang tak kalah pentingnya adalah jamaah dapat melihat seperti kehidupan bangsa Palestina yang hidup dengan sangat menderita di Israel atau seputar Masjidil Aqsha. Kata Ustad Irwan Syahputra, bangsa Palestina bertahan untuk hidup apa adanya di sekitar Masjid Aqsha, semata untuk tetap menjaga keberadaan masjid tertua itu dari penguasaan Israel. Di Jerusalem / Palestina, jamaah akan berada selama 4 hari.
Dari Jerussalem, jamaah akan melanjutkan perjalanan darat menuju Jordania, negara yang berbatasan dengan Israel. Jordania adalah negara yang dimandati untuk pengurusan Masjid Aqsha.
Di Jordania, jamaah juga akan menyaksikan jejak rasul dan nabi lainnya, seperti Nabi Syuaib As, Nabi Luth As. Yang menarik adalah, jamaah akan hadir di Kota Tua PETRA yang menjadi sejarah awal peradaban umat manusia. Selain PETRA, jamaah akan melihat dari dekat Pohon Sahabi, yakni pohon dimana Muhammad SAW istirahat saat perjalanan dagangnya di negeri Syam. Di bawah Pohon Sahabi inilah, Pendeta Jahudi mengingatkan paman nabi Abdul Mutholib akan keselamatan Muhammad kecil karena pendeta itu telah melihat tanda-tanda kerasulannya. Pohon Sahabi itu, sampai kini masih dipelihara ALLAH menjadi bagian dari tanda-tanda kebesarannya. Jamaah akan berada di Jordani selama tiga hari.
Tentu saja perjalanan “Jelajah Bumi para Rasul dan Nabi” ini tidaklah mudah karena harus menghadapi kondisi suhu yang beku karena kemungkinan akan berada pada kondisi puncak musin dingin, juga harus melalui perjalan di gurun tandus, disamping berbagai kemungkinan lain.
Dari Kota Amman, rombongan akan terbang kembali ke Kuala Lumpur, untuk istirahat di negeri jiran ini selama satu malam, sebelum kembali ke Medan., (bersambung)
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.