bandungmu • Dec 15 2022 • 19 Dilihat
BANDUNGMU.COM — Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 yang berlangsung di Solo beberapa waktu lalu meninggalkan banyak kesan yang sangat menggembirakan.
Kesuksesan Muktamar tersebut kata Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad adalah hasil dari sifat ikhlas seluruh warga Persyarikatan yang bekerja untuk umat dengan niat tulus dan ibadah.
“Seperti biasa, tradisi Muhammadiyah muktamarnya itu sejuk, damai, tenang, menghasilkan hasil-hasil yang optimal dan sesudahnya tidak ada friksi-friksi dan kekecewaan-kekecewaan. Semua berjalan baik sesuai dengan rencana dan itulah mungkin satu perhelatan besar. Muhammadiyah ini perlu dicontoh oleh semua orang,” tutur Dadang Kahmad.
Mengutip “Catatan Akhir Pekan TvMu”, Rabu (14/12/2022), Dadang Kahmad menilai tradisi ikhlas dalam bermuhammadiyah ini harus terus dirawat dan dilestarikan.
Warga Muhammadiyah kata Dadang Kahmad telah mengambil intisari dari surah Al-Maidah ayat 32 bahwa sebagaimana besarnya pahala menjaga satu nyawa, mengurus satu umat sama dengan mengurus seluruh umat sehingga mereka bergembira dalam bekerja.
“Jadi, ciri khas kita adalah ‘kerja adalah ibadah’. Ketika ada salah seorang jenderal tanya kepada saya kenapa Muhammadiyah bisa damai, tenteram, ya saya jawab bahwa semua karena beribadah, kerja ikhlas, karena tidak berbasis pada upah,” jelasnya.
Ketua Badan Pembina Harian UM Bandung ini menegaskan bahwa berbeda dengan amal usaha, Muhammadiyah tidak mengupah para anggota dan pimpinan strukturalnya meski sama-sama menekankan asas profesionalisme.
“Jadi, kita mengabdi di Muhammadiyah itu adalah untuk mengabdi pada Tuhan, berbuat baik, beramal saleh, melakukan segala apa pun, tenaga kita untuk melayani umat sehingga mereka merasa tertolong dan kita hanya berharap pada Allah pahalanya,” katanya.
Meski tidak digaji, para pejabat struktural yang bertugas di Muhammadiyah mendapatkan jaminan transportasi. Keadaan seperti ini kata Dadang Kahmad menjadi semacam penyaring bagi pegiat yang benar-benar tulus ingin berdakwah bersama Muhammadiyah.
“Sekali lagi di Muhammadiyah tidak memiliki tarif berapa untuk ketua, dan lain-lain, kita (Muhammadiyah) hanya menyediakan fasilitas transport pada Ibu Bapak itu, (Muhammadiyah) tidak menggaji mereka. Oleh karena itu, pantas kalau mereka tidak berebut (jabatan) dalam arti secara frontal. Inilah mungkin ciri Muhammadiyah itu,” tegasnya.
Terakhir, Dadang Kahmad menyebut banyak agenda besar Muhammadiyah yang dicetuskan dalam muktamar. Agenda-agenda itu memerlukan kerja keras semua pihak untuk memajukan Islam agar hadir sebagai agama peradaban dan rahmat bagi semesta alam.
“Mari bersyukur sekali lagi dan terus berjuang agar cita-cita Muhammadiyah, Islam berkemajuan, rakyat Indonesia sejahtera, adil, makmur, loh jinawi, dan kita bisa menyebarkan paham-paham kebaikan bagi siapa pun di dunia ini,” tutupnya.***(afn)
___
Sumber: muhammadiyah.or.id
Editor: FA
sumber berita ini dari bandungmu.com
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.