BANDUNGMU.COM, Bandung – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meluncurkan peternakan ayam petelur sehat dan fungsional dengan merek “TelurMoe” yang dikelola oleh Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Difabel Bejen, Sleman, pada Rabu (02/10/2024).
Peresmian program peternakan ini dilakukan secara simbolis oleh Ketua Umum PP Aisyiyah Salmah Orbayinah yang menandatangani prasasti sebagai tanda dimulainya program ini. Ia berharap program tersebut dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat. “Atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan juga Aisyiyah, kami mengucapkan selamat atas peluncuran program ini,” ujar Salmah.
Salmah juga menekankan bahwa Muhammadiyah selalu terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak. Oleh karena itu, program peternakan ayam petelur ini dijalankan berdasarkan prinsip kolaborasi, baik di internal maupun eksternal Muhammadiyah.
Program ini merupakan hasil kerja sama antara MPM PP Muhammadiyah dan Lazismu Pusat. Ketua MPM PP Muhammadiyah M Nurul Yamin menyatakan bahwa program ini adalah bagian dari aksi jihad kedaulatan pangan yang telah diinisiasi oleh MPM sejak lama.
Yamin menjelaskan bahwa telur yang dihasilkan dari program ini diberi merek “TelurMoe” yang memiliki nilai gizi tinggi, bahkan lebih baik daripada telur pada umumnya. Selain itu, metode pemeliharaan ayam dilakukan dengan memperhatikan kesejahteraan hewan.
“TelurMoe juga merupakan bagian dari prinsip Islam rahmatan lil alamin, di mana rahmat Islam tidak hanya diperuntukkan bagi manusia, tetapi juga hewan, termasuk ayam,” ujarnya.
Program ini juga memiliki nilai inklusi sosial karena dikelola oleh kelompok difabel yang tergabung dalam Jatam Difabel Bejen. Yamin menambahkan, program ini juga mencerminkan kesetaraan gender karena adanya peran yang seimbang antara laki-laki dan perempuan dalam pengelolaannya.
Yamin berharap program ini dapat melahirkan lebih banyak muzakki (pemberi zakat), dari yang sebelumnya mustahik (penerima zakat). “Ini adalah upaya kami untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, dari penerima menjadi pemberi zakat,” tambahnya.
Saat ini, produk TelurMoe telah mendapatkan sertifikasi dari Human Care Animal Farm (HCAF), sebuah lembaga internasional. Ke depan, program ini menargetkan untuk memperoleh sertifikasi organik internasional, meskipun metode pemeliharaan yang digunakan sudah organik.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Imam Ahmad Mujadid Rais mengapresiasi program ini. Ia mendukung model pemeliharaan ayam yang mengedepankan kesejahteraan hewan sebagai wujud aktualisasi dari prinsip Islam rahmatan lil alamin. “Apa yang dilakukan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah adalah aplikasi dari Islam rahmatan lil alamin,” ungkapnya.
Imam juga sependapat dengan M Nurul Yamin bahwa ini adalah langkah kecil yang membawa dampak besar. Menurutnya, program ini tidak sekadar memenuhi kewajiban, tetapi memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Ia berharap, peternakan ayam petelur sehat dan fungsional ini dapat direplikasi di berbagai daerah sehingga manfaat dari program ini dapat dirasakan oleh wilayah lain.***