Infomu • Aug 22 2022 • 28 Dilihat
Depok Sleman, InfoMu.co – Kehidupan bangsa yg ditandai aneka masalah dewasa ini memerlukan penanganan serius, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat. Kerusakan itu ada yg bersifat kultural dan ada yg bersifat struktural.
Penegasan itu disampaikan Prof. Dr. Din Syamsuddin pada pengajian Ahad pagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Depok, Sleman, Ahad (21/8). Pengajian yg mengambil tempat di Aula SD Muhammadiyah Condong Catur itu dihadiri sekitar 1000 jamaah yg memadati Aula di lantai atas dan bawah.
Kata Din, Kerusakan kultural ditandai melemah bahkan memudarnya nilai etika dan moral di kalangan sebagian warga bangsa, yakni merebaknya buta aksara moral (_moral illiteracy_) yg menjangkiti kaum terpelajar. Mereka berpendidikan dan berpangkat tinggi tapi mereka gagal membaca nilai-nilai moral.
Buta aksara moral ini sangat berbahaya jika menjangkiti para pemangku amanat, mereka akan melanggar sumpah jabatan, mengabaikan amanat, bahkan berkhianat terhadap amanat rakyat. Mereka mengejar jabatan tapi kemudian memanfaatkan jabatan guna menumpuk kekayaan.
Gejala demikian akan semakin berbahaya jika menimpa aparat penegak hukum. Mereka akan tega melanggar hukum utk kepentingan pribadi maupun kelompok, bahkan menghilangkan nyawa seseorang atau sekelompok orang demi mengamankan diri dari pelanggaran hukum, ataupun demi kepentingan politik tertentu.
Pada sisi lain, demikian Din Syamsuddin, Indonesia juga mengalami kerusakan struktural berupa penyimpangan sistematis dari Konstitusi Negara dan Falsafah Bangsa. Penyimpangan ini terjadi dalam kehidupan ekonomi dan politik yg bertentangan dengan Pancasila dan Konstitusi, tapi menjadikan keduanya sebagai tameng dan alat pemukul lawan politik dengan tuduhan anti Pancasila.
Dua gatra kerusakan nasional tersebut, kultural dan struktural, saling berkelindan dan telah menciptakan lingkaran setan dalam kehidupan bangsa dan negara. Kerusakan ini jika dibiarkan maka tidak mustahil akan meruntuhkan sendi-sendi negara bangsa yang telah disepakati oleh para pendiri bangsa.
Maka _wis wayahe_ utk dilakukan penyelamatan dan perbaikan radikal, yaitu suatu upaya utk mengembalikan kehidupan bangsa dan negara ke akar _radix_ atau akarnya, yaitu Pancasila dan UUD 1945 yg telah disepakati oleh para pendiri bangsa dan negara pada 18 Agustus 1945.
Dalam kaitan itu Muhammadiyah, sebagai salah satu komponen bangsa yg berjasa dan berperan besar dalam penegakan negara, harus merasa bertanggung jawab utk menyelamatkan bangsa dan negara dari kerusakan dan pengrusakan. Muhammadiyah yg telah berjasa dan berperan besar dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dituntut utk terus berperan mengawal bangsa dan negara dengan meningkatkan amar makruf nahyi munkar.
Hal itu disampaikan pada Pengajian Ahad Pagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Depok, Sleman, Ahad 21 Agustus 2022. Pengajian yg mengambil tempat di Aula SD Muhammadiyah Condong Catur itu dihadiri sekitar 1000 jamaah yg memadati Aula di lantai atas dan bawah. (***)
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.