Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Elyda Djazman, Tokoh Perempuan yang Membuat ‘Aisyiyah Semakin Berkemajuan

    Nov 27 202258 Dilihat

    Bandung, InfoMu.co – ‘Aisyiyah merupakan gerakan perempuan terbesar di Indonesia. Lahir pada era kolonial, usianya telah menyentuh satu abad. Salah satu pemimpin ‘Aisyiyah periode 1985-2000 ialah Elyda Djazman. Menurut Trias Setiawati, Elyda dilahirkan di Medan, 11 Juli 1940, merupakan istri dari pendiri Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sekaligus tokoh Muhammadiyah Djazman al-Kindi.

    Pada tahun 1967-1975, Elyda tergabung dalam Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah. Bersamaan dengan itu, ia menempuh studi di IKIP Muhammadiyah Surakarta (cikal bakal UMS) sekaligus menjadi bagian dari keluarga besar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Pada tahun 1978, ia resmi bergabung dengan barisan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Kepiawaiannya dalam mengelola organisasi, Elyda diamanahi sebagai Ketua Umum PP ‘Aisyiyah 1985-2000.

    “Meski ia perempuan Medan, tapi ia banyak berkiprah di Surakarta. Dari pulau Sumatera ke pulau Jawa ia menimba ilmu hingga mendapatkan pasangan,” terang anggota Majelis Ekonomi PP ’Aisyiyah ini dalam Gerakan Subuh Mengaji (GSM) ‘Aisyiyah Jawa Barat pada Ahad (27/11).

    Trias Setiawati menerangkan bahwa kepemimpinan Elyda sangat baik terutama dalam komunikasi dengan rekan-rekannya. Ia bukanlah sosok yang bertangan besi, melainkan kepemimpinan yang menggerakkan sekaligus menggembirakan. Begitu cair dengan siapapun sehingga kepemimpinanya begitu egaliter, peduli dengan sesama, dan menjaga kebersamaan.

    “Beliau itu pandai menjalin hubungan komunikasi dengan semua orang. Tidak ada yang terluka, selalu bahagia, dan selalu menjaga kebersamaan. Terutama ia juga sangat dekat dengan para kader. Juga peduli dengan perasaan orang lain di sekitarnya,” terang Trias.

    Bagi Elyda, ujar Trias, ukhuwah adalah tali persaudaraan sesama manusia dengan menjalin kasih sayang dan tidak membeda-bedakan status dan kedudukan. Atas dasar ini, banyak legacy yang ditorehkan Elyda dalam membingkai ‘Aisyiyah menjadi organisasi perempuan Islam paling berkemajuan di dunia.

    “Banyak inovasi yang telah ditelurkan dari Elyda, dari pendidikan usia dini, kesehatan, program pendidikan kesehatan, gerakan sosial, dan masih banyak lagi. Beliau memang memiliki kepemimpinan yang brilian dalam memimpin ‘Aisyiyah,” ucap Trias.

    sumber berita dari infomu.co

    Author

    Share to

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top