PWMU CO • Aug 12 2022 • 39 Dilihat
Empat Jenis Manusia Berdasarkan Harta dan Ilmu; Oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
PWMU.CO – Kajian ini berdasarkan hadits riwayat
عَنْ أَبِي كَبْشَةَ الْأَنْمَارِيِّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ … إِنَّمَا الدُّنْيَا لِأَرْبَعَةِ نَفَرٍ عَبْدٌ رَزَقَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مَالًا وَعِلْمًا فَهُوَ يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ وَيَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ وَيَعْلَمُ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فِيهِ حَقَّهُ قَالَ فَهَذَا بِأَفْضَلِ الْمَنَازِلِ قَالَ وَعَبْدٌ رَزَقَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عِلْمًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ مَالًا قَالَ فَهُوَ يَقُولُ لَوْ كَانَ لِي مَالٌ عَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلَانٍ قَالَ فَأَجْرُهُمَا سَوَاءٌ قَالَ وَعَبْدٌ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًا فَهُوَ يَخْبِطُ فِي مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ لَا يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَلَا يَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ وَلَا يَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقَّهُ فَهَذَا بِأَخْبَثِ الْمَنَازِلِ قَالَ وَعَبْدٌ لَمْ يَرْزُقْهُ اللَّهُ مَالًا وَلَا عِلْمًا فَهُوَ يَقُولُ لَوْ كَانَ لِي مَالٌ لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلَانٍ قَالَ هِيَ نِيَّتُهُ فَوِزْرُهُمَا فِيهِ سَوَاء اللَّهُ مَالًا (رواه الترميذى و أحمد)
Dari Sa’id Abu Al Bakhtari dari Abu Kabsyah Al Anmari ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya permisalan dunia itu tergambar pada empat macam orang; pertama, seorang hamba yang diberi harta dan ilmu, kemudian dengan harta itu ia bertakwa kepada Rabb-nya, menyambung silaturrahi dan ia mengetahui hak di dalam hartanya. Maka inilah kedudukan yang paling utama.
Kedua, hamba yang diberi karunia ilmu oleh Allah ‘Azza wa Jalla namun ia tidak diberikan harta. Kemudian ia berkata, ‘Sekiranya saya memiliki harta, niscaya saya akan beramal sebagaimana amalan si Fulan.’ Maka ganjaran pahala keduanya adalah sama.”
Kemudian beliau melanjutkan, “Ketiga, seorang hamba yang diberi karunia harta oleh Allah ‘Azza wa Jalla namun tidak diberi ilmu, kemudian ia menggunakan hartanya dengan tanpa ilmu. Ia tidak bertakwa kepada Rabb-nya ‘Azza wa Jalla, tidak menyambung silaturrahmi dan tidak mengetahui hak Allah yang terdapat di dalam hartanya. Ini adalah kedudukan yang paling buruk.
Keempat, hamba yang tidak dikaruniai harta oleh Allah dan tidak pula ilmu, kemudian hamba itu pun berkata, ‘Sekiranya saya memiliki harta, niscaya saya akan beramal sebagaimana amalan si Fulan.’” Beliau bersabda, “Itulah niatnya. Maka dosa keduanya pun akan sama.” (HR Muslim).
Harta dan Ilmu
Harta dan ilmu merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada hamba yang telah ditentukan. Bagi hamba yang dikehendaki-Nya memiliki karunia dua hal tersebut, tentu di antaranya akan diberikan jalan kemudahan dalam rangka meraihnya, walaupun terkadang harus dijalaninya dengan kerja keras dan pula dengan kerja cerdas.
Akan tetapi, yang perlu diyakini bahwa semua itu adalah anugerah sekaligus amanah yang Allah anugrahkan kepadanya. Dan hal itu tidak terkait dengan kehebatan dirinya seolah semua itu karena kecerdasan dan kepandaian dirinya. Allah-lah yang telah memampukan dan mengkondisikannya dirinya sehingga dapat jalan mencapai apa yang telah menjadi harapannya. Dengan demikian, semua itu ujian yang harus ditunaikan dengan sebaik-baiknya.
Baca sambungan di halaman 2:
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.