Muriamu.id, Kudus – Memasuki tahun 2023, situasi politik nasional mulai menghangat. Setelah daftar partai politik peserta pemilu 2024 diumumkan Komisi Pemilihan Umum beberapa waktu lalu, sebagian warga persyarikatan mulai memperbincangkan dukungan terhadap partai politik tertentu. Hal ini berpotensi menimbulkan perdebatan hingga perpecahan di internal Muhammadiyah.
Menanggapi hal tersebut, dalam berbagai kesempatan Prof Haedar Nashir selaku ketua umum PP Muhammadiyah menekankan agar dalam menghadapi dinamika politik dan Pemilu 2024 dengan segala kaitannya, bagi seluruh warga, kader dan pimpinan Muhammadiyah haruslah benar-benar taat asas dan mengikuti koridor organisasi.
Secara khusus, sebagaimana termuat di Majalah Suara Muhammadiyah nomor 02 tahun 2023 halaman 17, Prof Haedar menyampaikan empat himbauan kepada seluruh elemen Muhammadiyah. Pertama, ikuti aturan dan ketentuan persyarikatan yg berlaku, jangan terlibat dukung mendukung apalagi mengatasnamakan Muhammadiyah.
Kedua, jangan membawa sikap pribadi atau perorangan ke dalam Muhammadiyah sehingga mencampuradukan politik praktisnya dan membuat gaduh internal persyarikatan.
Ketiga, bagi seluruh anggota, kader, dan pimpinan Muhammadiyah harus selalu mempedomani kepribadian dan khitah dalam bermuhammadiyah, termasuk menghadapi tarik menarik politik praktis.
Keempat, Muhammadiyah bukan parpol tetapi organisasi kemasyarakatan, posisinya tidak sama dengan parpol atau organ parpol, serta tidak ada hubungan afilasi dengan kekuatan politik manapun. Jadi, jangan bawa dan libatkan persyarikatan Muhammadiyah dalam konstelasi politik dan pemilu 2024.
Kontributor: Sam
Redaktur: Sam
Related
sumber berita ini dari muriamu.id
No comments yet.