bandungmu • Dec 23 2022 • 18 Dilihat
BANDUNGMU.COM, Bandung – Sebagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), UM Bandung harus menjadi kampus inspiratif dan progresif.
Untuk itu, universitas yang berumur 6 tahun itu harus mampu meningkatkan kualitas, baik dari sisi sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana.
Hal itu sesuai dengan program kerja Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027, terutama poin keempat.
Poin tersebut menyatakan: berkembangnya amal usaha yang unggul, mandiri, dan sinergis serta merata di berbagai penjuru tanah air dan mancanegara melalui layanan publik, dan standar yang berkualitas.
Ketua BPH UM Bandung, Prof Dr Dadang Kahmad MSi mengemukakan tentang itu ketika menjadi pembicara dalam pengajian rutin yang digelar LPPAIK UM Bandung, Jumat 23 Desember 2022.
Pengajian dengan tema “Tanggungjawab UM Bandung Pascamuktamar” berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan, UM Bandung.
Dadang mengingatkan bahwa program kerja PP Muhammmadiyah berlaku bagi warga persyarikatan dari level atas hingga bawah.
“Program kerja ini mengikat, mulai dari pusat, wilayah, daerah, ranting, bahkan AUM, termasuk UM Bandung,” pungkas penulis buku Tarekat dalam Islam: Spiritualitas Masyarakat Modern itu.
Tanggungjawab UM Bandung pascamuktamar
Menurut salah satu tokoh yang masuk dalam buku Apa & Siapa orang Sunda ini, UM Bandung memiliki 4 tanggungjawab pascamuktamar. Apa itu?
Pertama, melaksanakan program kerja sesuai dengan tagline “Unggul dan Berkemajuan”.
“UM Bandung harus ada peningkatan dalam hal apa pun,” kata mantan Direktur Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung dua periode itu.
Kedua, mengembangkan amal usaha yang unggul, mandiri, dan sinergis serta merata melalui layanan publik, dan standar yang berkualitas.
“UM Bandung akreditasinya harus unggul. Tidak ada lagi akreditasi C atau yang lainnya,” ungkap pengurus PP Muhammadiyah itu.
Ketiga, memahami dan mengaktualisasikan Islam Berkemajuan dalam kehidupan pribadi, lingkungan kampus maupun kehidupan sosial yg lebih luas.
“Ciri Islam berkemajuan itu tauhidnya murni. Tidak percaya klenik. Kalau percaya klenik, pasti hamburkan biaya. Misalnya, mau bangun UM Bandung harus ada sesajen buat para mahluk halus, itu kan butuh uang,” papar Dadang.
Sebaliknya, sambung Dadang bila sivitas UM Bandung tidak melakukan kemusyrikan, maka hidupnya akan efektif.
“Lalu menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Contoh, orang Muhammadiyah itu, kalau dia sakit ya ke dokter, bukan ke dukun,” tegas pria kelahiran Garut itu.
Keempat, membantu menyelesaikan persoalan yang muncul seperti yang dinyataan dalam isu-isu strategis, baik pada umat, bangsa, dan kemanusiaan universal.
“Saat Covid 19, Muhammadiyah sumbang kurang lebih 1 triliun untuk tanggulangi pandemi. Juga siapkan 117 rumah sakit untuk bantu para korban covid,” ucap Dadang.
Selain itu, Dadang meminta sivitas UM Bandung bersemangat memajukan kampus demi menjalankan amanat KH Ahmad Dahlan.
“Tidak boleh puas dengan apa yang sudah dicapai. Kita harus seperti matahari, terus menyinari, mencerahkan bangsa lewat pendidikan,” tutup Dadang. **
sumber berita ini dari bandungmu.com
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.