Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • IPM sebagai Rumah untuk Belajar Demokrasi

    Jul 23 202220 Dilihat

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Raja Juli Antoni menegaskan bahwa baginya, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) adalah sekolah kehidupan.

    Ia mengaku, IPM telah memberikan pengalaman hidup terutama soal kepemimpinan dan penyelesaian masalah. Apa yang hari ini ia kerjakan sesungguhnya replika dari apa yang telah didapat selama di IPM—hanya skala dan cakupannya saja yang berbeda.

    “IPM adalah sekolah. Tentu bukan sekolah yang bersifat formal, tapi IPM adalah sekolah kehidupan. Kalau boleh jujur, sesungguhnya apa yang hari-hari ini saya kerjakan hanyalah semacam replika dari apa yang dulu sejak saya aktif di IPM,” ucap Raja Juli dalam acara Resepsi Milad 61 Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Gedung Societet Militair Taman Budaya Yogyakarta pada Sabtu (23/7).

    Raja Juli merasa bersyukur masa remaja disibukan dengan segudang kegiatan bersama IPM. Selama di IPM, misalnya, perilaku hidup yang demokratis tidak digaungkan dalam slogan kosong tanpa makna, namun telah menjadi ciri yang melekat dalam batang tubuh perkumpulan pelajar Muhammadiyah ini. Perbedaan pendapat dan tarik ulur argumen merupakan pemandangan yang biasa ditemui di setiap ajang yang IPM selenggarakan.

    “Bahkan saat Orde Baru sedang jaya-jayanya, Muhammadiyah terutama IPM tetap mempraktekan tradisi berdemokrasi. Perbedaan pendapat, berdebat, berdiskusi, ada ngambek-ngambeknya, tapi baikan lagi,” kata Pria kelahiran Pekanbaru, 13 Juli 1977 ini.

    Berargumen secara objektif itu bukan kemampuan yang natural, tetapi dilatih dan diasah secara sistematis. Bagi Raja Juli, IPM sukses membentuk generasi muda yang demokratis. Praktek demokrasi yang dilakukan IPM telah berada dalam kawah candradimuka kehidupan anggotanya. suasana yang demokratis di IPM adalah suasana yang terbuka dan mendorong setiap anggotanya untuk berani mempunyai pendapat, berani berpikir sendiri dan menyuarakannya.

    “Dalam IPM kita belajar berdemokrasi, belajar berpolitik dalam makna yang sangat mikro. Kita belajar tentang berpidato, bernegosiasi, dan yang terbaik itulah yang akan dipilih,” ucap alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut ini.

    sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

    Author

    Share to

    Written by

    muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Please write your comment.

    Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) must be filled.

    *

    *

    back to top