Jadi Makanan Khas Lebaran, Ternyata Seperti Ini Sejarah Ketupat

banner 468x60

BANDUNGMU.COM, Bandung — Ketupat atau kupat adalah makanan dari bahan dasar beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa muda (janur) atau ada juga yang menggunakan daun palma.

Hidangan ini berasal dari Indonesia yang dalam perkembangannya menyebar ke negara lain, seperti Brunei, Malaysia, Singapura, dan Thailand selatan.

Di Filipina juga dijumpai bugnoy yang mirip ketupat, tetapi dengan pola anyaman berbeda. Ketupat paling banyak ditemui pada saat perayaan lebaran dan kupatan yang dilaksanakan seminggu setelah lebaran.

Makanan khas yang menggunakan ketupat, antara lain kupat tahu (Magelang, Bandung, Tasikmalaya, Purbalingga), tahu masak (Banjarnegara, Banyumas, Kebumen, Cilacap), kupat gecot (Purbalingga), Tegal (kupat glabed, kupat bongkok, kupat blegong, kupat tahu petis), tahu kupat (surakarta), ketoprak (Purbalingga, Cirebon), katupat kandangan (Banjar), coto makassar (dari Makassar, ketupat dinamakan katupa), lotek, tipat cantok (Bali), serta gado-gado yang dapat dihidangkan dengan ketupat atau lontong.

Uniknya, ketupat juga dapat dihidangkan untuk menyertai sate. Meskipun pada umumnya masyarakat lebih memilih lontong sebagai makanan untuk menyertai sate.

Ada dua bentuk utama ketupat, yaitu kepal bersudut tujuh (lebih umum) dan jajaran genjang bersudut enam. Setiap bentuk memiliki alur anyaman yang berbeda.

Untuk membuat ketupat perlu dipilih janur berkualitas yaitu yang panjang dan lebar, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Berikut adalah nama-nama makanan ketupat yang disajikan dalam acara tradisi adat.

  • Kupat sumpil (bentuknya segitiga dengan daun bambu sebagai bungkusnya).
  • Kupat sinta (menggunakan 4 helai janur, ujung janurnya keluar di dua sudut berseberangan).
  • Kupat luwer (menggunakan 2 helai janur, berbentuk persegi panjang seperti bata merah, helai janur keluar di kedua sudut).
  • Ketupat bawang (berbentuk persegi empat, menggunakan 2 helai janur).
  • Kupat jago (menggunakan 8 helai janur, berbentuk segitiga sama kaki dengan ujung menjuntai di kanan kiri, helaian janur di bagian atasnya lalu diikat, biasanya hadir di syukuran empat bulanan).
  • Kupat tumpeng (berbentuk mengerucut dengan dasar melebar, helai janur menjuntai di bagian yang runcing)
  • Kupat sidalungguh (menggunakan 3 helai janur, ketiga helai janur dikeluarkan dari sisinya).
  • Kupat sari (berbentuk segitiga sama sisi, ada helaian janur yg keluar di sudut kanan kirinya).
  • Kupat sidapurna (berbentuk seperti huruf P terbalik, salah satu sudutnya terdapat hiasan lipatan janur mirip pita, bagian sudut bawahnya dilipat sebagai hiasan)
  • Kupat geleng (berbentuk persigi panjang, di semua sudutnya tidak keluar helaian janur, sehingga tampilannya terlihat sangat rapat).
  • Kupat bagea (bentuknya hampir bundar dengan janur menjuntai di bagian atas, anyamannya saling menyilang).
  • Kupat bebek (bentuk bagian bawahnya sedikit membulat dengan ujungnya dibiarkan agak panjang dan miring ke atas, mirip mulut bebek).
  • Kupat pandawa (bentuknya segitiga dengan ujung berupa 2 helai janur yang dikepang).

Simbol hari raya Islam

Ketupat atau kupat berasal dari istilah bahasa Jawa, yaitu ngaku lepat, yang berarti “mengakui kesalahan” atau laku papat (4 perilaku) yang juga melambangkan 4 sisi dari kupat, yaitu lebaran (pintu maaf), luberan (berlimpah), leburan (saling memaafkan), dan laburan (dari kata labur (putih) yang berarti “bersih dari dosa-dosa”).

Ketupat merupakan simbol perayaan hari raya Islam pada masa pemerintahan Kesultanan Demak pimpinan Raden Fatah awal abad ke-15.

Bentuknya yang persegi empat bermakna “kiblat papat lima pancer” sebagai keseimbangan alam yakni 4 arah mata angin yang bertumpu pada satu pusat.

Mengutip Wikipedia, ketupat pertama kali muncul di tanah Jawa, diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga kepada masyarakat Jawa.

Sunan Kalijaga menjadikan kupat sebagai budaya dan filosofi Jawa. Ketupat umumnya disajikan pada saat lebaran. Dalam perkembangannya, panganan ini menyebar ke berbagai wilayah di Nusantara sebagai hidangan utama saat lebaran.***

______

Sumber: Wikipedia

Editor: FA



sumber berita ini dari bandungmu.com

Author