Jurnalis InfoMu Malaysia, Ibunda Berpulang Saat Urung Mudik

banner 468x60

“Mudik’”  yaitu satu kegiatan perantau/ pekerja, pelajar luar daerah, luar kota, luar negeri untuk pulang ke kampung halaman dalam bahasa melayu balik kampung, menjelang liburan hari besar, seperti hari raya Idul Fitri, hari raya Idul Adha, tahun baru dan lain sebagainya.Tentunya momen ini sangat ditunggu-tunggu  bagi para perantau dan juga keluarga para perantau di kampung halaman.

Mudik, tidak  semua orang bisa menuntaskan rencana yang telah di susun berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun tahun.

Karna setiap orang mempunyai cerita  dan jalanlanya masing masing. Ada yang tidak bisa mudik karna urusan urusan pekerjaan yang belum selesai sehingga tidak bisa di tinggalkan begitu saja. ada yang karna bekal mudik kurang mencukupi. Ada juga karna persyaratan dokumen perjalanan dan lain sebagainya.

Mudik tahun 2022 menjelang lebaran, hari raya Idul Fitri adalah sangat ditunggu tunggu bagi para perantau dimanapun jua. Setelah dua tahun tidak ada mudik akibat covid-19.

Tidak Bisa Mudik Tahun Ini

Aku mau berbagi cerita tentang mudik tahun ini, sudah terhitung  tiga tahun ini tidak bisa mudik. Rindu dengan keluarga,.. sudah tentu sangat rindu.

Sudah dua kali lebaran, dan ini yang ketiga kalinya  tidak bisa lebaran bersama keluarga di kampung halaman. Kali ini karna dokumen perjalanan.

Masalah dokumen dan tidak bisa mudik ini juga dialami banyak teman teman yang lain. Ada yang yang sampai membuang tiket pesawat yang sudah diboking sejak awal, tapi pada harinya urusan dokumen belum beres. Semua ada hikmahnya.

Walaupun tidak bisa menyambut idul fitri bersama keluarga di kampung halaman. Alhamdulillah,, Allah memberikan kenikmatan lain sehingga bisa menyambut idul fitri di rantau, bersama teman-teman dan keluarga besar Muhammadiyah Malaysia yang tidak mudik, dengan riang gembira.

Tidak bisa mudik. Allah memberi ujian, pada hari ke 7 idul fitri (Ahad 8 Mei 2022). Allah memanggil Ibunda tersayang    إنا لله وإنا إليه راجعون

Rasa sedih, serba salah, kesal bercampur bawur. Karna tidak bisa menemani Ibunda saat saat akhir. Apalagi setelah mendengar kata bosku Mr. Ho setelah kuberi tau berita meninggalnya ibundaku, dia hanya berkata,: “kita tak boleh buat apa”. Kalimat singkat ini sempat membuatku kecewa, namun setelah itu kurenung kembali makna dari “Innalillahi wa Innalillahi rooji’uun”. Dan membuatku perlahan bisa menerima.

Allah Maha Pengasih, Allah Maha Penyayang. Allah memberi kenikmatan kenikmatan lain dibalik musibah. Dukungan moral, do’a dan ucapan takziah dari sanak saudara, teman teman alumni Maskumambang dan keluarga besar Muhammadiyah baik lewat chat pribadi atau lewat group group membuatku tegar. Alhamdulillah

Insya Allah kami seluarga Ikhlas dan ridlo atas kepergian ibunda.
Semoga Allah ta’ala merahmati almarhumah, melapangkan kuburnya dan menempatkan beliau di syurga Al firdaus (Mundzirin – Lenggeng, Kontri InfoMu Malaysia)

sumber berita dari infomu.co

Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *