bandungmu • Jul 07 2023 • 32 Dilihat
BANDUNGMU.COM, Medan — Misi dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) menurut Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas adalah sebagai tempat kaderisasi ilmuwan kemanusiaan universal.
Misi tersebut, imbuh Busyro, termanifestasikan kepada kepemimpinan. Dalam pandangan Busyro, di dunia ini khususnya di Indonesia perlu kepemimpinan yang memiliki energi keilmuan untuk menjalankan amanah yang diterimanya.
“Siapa yang akan bisa membantah bahwa kita hidup di negeri yang sedang mengalami kebutuhan kepemimpinan yang hakiki, kepemimpinan yang otentik, yang fitri,” kata Busyro dalam Wisuda Periode I 2023 Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) pada Selasa (04/07/2023).
Oleh karena itu, Busyro berharap mahasiswa dari PTMA dapat merealisasikan misi ini sehingga krisis kepemimpinan yang hakiki berdasar pada kejujuran, kepandaian, dan kerakyatan otentik dapat segera ditanggulangi.
“Muhammadiyah membaca krisis ini dan salah satu cara yang dilakukan ialah memperkuat basis kenegaraan-kebangsaan yaitu memerlukan SDM melalui pendidikan tinggi,” imbuhnya seperti bandungmu.com kutip dari muhammadiyah.or.id.
Dibandingkan dengan memberi solusi melalui narasi yang melangit, kata Busyro, Muhammadiyah lebih kepada memberikan jawaban atas krisis yang terjadi saat ini dengan aksi konkret dan memberikan manfaat nyata.
Muhammadiyah tidak ingin tagline narasi tanpa implementasi dan aktualisasi adalah halusinasi terjadi. “Muhammadiyah tidak seperti itu, Muhammadiyah konkret narasinya ialah ilmu yang integratif dengan iman dan itu diwujudkan dengan produk nyata,” ungkap Busyro.
Hakikat ilmu dalam pandangan Muhammadiyah itu terintegrasi dengan iman yang kemudian mempunyai peran transformatif. Dalam hal ini perubahan yang Muhammadiyah kehendaki yakni secara evolutif tetapi sistemik.
Perpaduan antara iman dan ilmu merupakan bekal kepemimpinan bagi kemanusiaan universal saat ini dan mendatang. Kepemimpinan bukan lagi yang berpusat pada pandangan ilmu positivistik yang acapkali melahirkan dehumanisasi.
Oleh karena itu, tujuan pendidikan Muhammadiyah adalah mengantarkan peserta didik memiliki kesadaran amal saleh. Muhammadiyah mencapai tujuan tersebut dengan memadukan antara ilmu yang amaliah dan amal yang ilmiah.
“Jika diberi penekanan, ilmu amaliah dan amal ilmiah itu akan menghasilkan pejuang kebenaran dan keadilan,” tegas Busyro.
Dalam konteks Indonesia, kebenaran dan keadilan yang paling dibutuhkan adalah dalam bidang ekonomi. Menurut Busyro, keadilan yang paling merana di Indonesia adalah keadilan ekonomi.
Namun, pejuang kebenaran dan keadilan yang dilahirkan oleh PTMA bukan hanya dalam bidang ekonomi. Namun, bidang hukum, politik, sosial, dan sebagainya yang menjadi tumpuan hidup orang banyak.***
sumber berita ini dari bandungmu.com
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.