Muriamu.id, Kudus – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Kudus mengadakan agenda SIPEKA (Sosialisasi Pemilu oleh KPU) oleh Departemen Advokasi dan Kebijakan Publik (Wakabid : Zunicha Lany Puspita Candra, M.Pd.) berisi 3 acara sekaligus. Sosialisasi Pemilu oleh KPU, Seminar Politik Perempuan, serta Launching BUANAKU (Badan Usaha Milik Nasyiatul Aisyiyah Kudus). Acara tersebut digelar hari Ahad, 20 Oktober 2024 dan dihadiri oleh anggota PDNA Kabupaten Kudus, dan Perwakilan dari 6 cabang yang berjumlah sekitar 55 peserta.
Acara yang diselenggarakan di Aula Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Janggalan Kudus tersebut bekerja sama dengan KPU Kudus.
“Kalau KPU ada SIPIKU (Siap Pilkada Kudus), maka NA ada SIPEKA (Sosialisasi Pemilu oleh KPU)” terang Nailis Sa’adah, S.Pd.I selaku Ketua PDNA Kabupaten Kudus. Beliau berharap kerjasama ini dilanjutkan dan membawa kebermanfaatan bagi semua.
Miftahurrohmah, S.Pd., M.Sc. selaku Anggota KPU Divisi Perencanaan, Data dan informasi hadir sebagai narasumber Materi Sosialisasi Pilkada dan Pilgub Serentak tahun 2024. Beliau menjelaskan hal-hal teknis dalam pelaksanaan Pemilihan tanggal 27 November 2024. Pemilihan sendiri merupakan istilah untuk Pemilihan gubernur, bupati, dan walikota yang tercantum dalam Pasal 1 UU 10/2016. “Ada 2 tahapan Pemilu Serentak 2024 yaitu Persiapan dan Penyelenggaraan. Yang mana sampai saat ini masih dalam tahapan kampanye dan persiapan logistik pemilu.” tutur beliau. Tambahnya, Teknologi informasi juga sangat berperan penting karena beberapa aplikasi menggunakan teknologi seperti Silon, Sipol, Sidapil, Siakba, Silog, Siparmas, Sikadeka, Sidalih, dan Sirekap.
Materi kedua diisi oleh Umi Qodarsasi, S.IP, M.Sc. dengan tema Diskusi Politik meningkatkan Partisipasi Perempuan dalam Mewujudkan Demokrasi Pilkada Serentak tahun 2024. Beliau merupakan Dosen IAIN Kudus, sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijaksanaan Publik PDM kabupaten Kudus sekaligus ketua PRNA Pasuruhan, Jati Kudus. “Indikator Pemilu yang Demokratis ada 3 hal, yaitu partisipasi politik, representasi lembaga demokrasi dan pemilu yang inklusif.” Jumlah pemilih perempuan (324.634) di Kudus lebih besar daripada jumlah pemilih laki-laki (317.771) yang sangat berpengaruh dalam hal perolehan suara. Maka dari itu, perempuan harus menjadi pemilih Rasional sebagai pemilih independen dan memiliki hak bebas untuk menentukan pilihan daripada menjadi pemilih Emosional yang mengedepankan hubungan emosional dan faktor-faktor eksternal dari identitas yang membentuk dirinya sejak lahir.
Sesi terakhir dari acara, yaitu launching BUANAKU (Badan Usaha Milik Nasyiatul Aisyiyah Kudus) oleh Departemen Ekonomi dan Kewirausahaan. Hilyah Ahyani, selaku Ketua Departemen Ekowir menyampaikan bahwa ada 3 produk Buanaku dengan akronim PROMINAQUDS (Produk Milik NA Kudus), yaitu Catering Snack, Atribut NA, dan SR 12. “Kita nyatakan BUANAKU insyaallah sukses dan jaya bisa memenuhi bisnis di area Kudus dan luar Kudus”, tutur Nailis dalam sesi pemotongan pita salah satu produk Buanaku.
Sebagai perempuan, jangan apatis terhadap pemilu, mari kita kawal Pemilihan tanggal 27 November 2024 mendatang, dengan menggunakan hak pilih kita. Karena bagaimanapun, pemimpin yang terpilih akan sangat mempengaruhi kebijakan-kebijakan dalam pemerintahan di negara tercinta kita ini.
Rame-rame Moro Ning TPS
Dukung Pemilune Sukses
Pilih Sing Jujur Adil dan Bijaksana
Demi Rakyat Sejahtera
(Cuplikan Jingle Pilkada Kudus tahun 2024)
Kontributor: Novi Hidayati
(Anggota Dept. Advokasi dan Kebijakan Publik PDNA Kudus)