bandungmu • Nov 13 2022 • 63 Dilihat
BANDUNGMU.COM, Bandung — Sebelum Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di kawasan Bandung timur berdiri, Persib Bandung selalu bermain di Stadion Siliwangi Bandung dalam mengarungi kompetisi resmi.
Stadion Siliwangi merupakan stadion yang berada di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Lombok. Kalau Persib main di stadion ini, dipastikan tribun penonton akan diisi ribuan bobotoh yang berkostum biru-biru.
Mengutip laman bebas Wikipedia, Rabu (11/05/2022), stadion ini sebelumnya bernama lapangan SPARTA. Hal ini mengacu kepada tim sepak bola militer Hindia Belanda yang ada di Bandung sekitar tahun 1916.
Tim ini merupakan tim pindahan dari Batavia dan menggunakan lahan kosong di Jalan Lombok sekarang sebagai tempat berlatih dan bermain.
Lapangan tersebut kadang juga dipakai oleh para serdadu Belanda untuk latihan baris berbaris karena letaknya yang berada di lingkungan militer.
Kedatangan militer dan tim sepak bolanya ke Bandung ini kemungkinan berhubungan dengan rencana pemindahan ibu kota Hindia Belanda dari Batavia ke Bandung saat itu.
Setelah sembilan tahun negara Indonesia merdeka tepatnya pada 1954 kawasan lapangan SPARTA ini dibangun stadion yang dikelola oleh Kodam III/Siliwangi dan diperuntukkan bagi pembinaan jasmani anggota Kodam III/Siliwangi ketika itu.
Seiring belum dimilikinya stadion yang lebih representatif di Kota Bandung untuk menggelar kegiatan olahraga yang besar terutama sepak bola, stadion dengan kapasitas sekitar 28.000 penonton tersebut seolah-olah identik dengan kandang Persib Bandung.
Pada 11 Juni 1987, PSV Eindhoven saat itu merupakan tim yang paling kuat di Belanda ataupun kancah Eropa dan diperkuat oleh Ruud Gullit, mengadakan pertandingan persahabatan melawan Persib Bandung di Stadion Siliwangi.
Pertandingan yang sangat bersejarah di Kota Bandung ini disaksikan oleh kurang lebih 25.000 bobotoh yang memadati tribun stadion.
Pada pertandingan tersebut Persib harus mengakui keunggulan PSV Eindhoven dengan skor 6-0 tanpa balas. Ketika itu PSV Eindhoven dilatih oleh pelatih terkenal Guus Hiddink.
Bintang-bintang Persib, seperti Adjat Sudradjat, Iwan Sunarya, Robby Darwis, dan sebagian besar pemain Persib lainnya, sempat menjalani penggodokan dengan menggunakan fasilitas Stadion Siliwangi.
Tak salah pula ada pemeo yang mengatakan, “Jangan pernah merasa menjadi bobotoh apabila belum pernah menonton secara langsung Sang Maung Bandung di Stadion Siliwangi”.
Stadion ini dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946, didedikasikan kepada 200.000 warga Kota Bandung yang telah merelakan segala hartanya yang habis terbakar dalam peristiwa yang sangat bersejarah tersebut.
Tepatnya setelah delapan tahun peristiwa itu, atas prakarsa Panglima Tentara dan Teritorium III, Kolonel Infantri A.E. Kawilarang, dimulailah pembangunan stadion untuk kegiatan olahraga warga Kota Bandung dan untuk latihan para tentara Siliwangi.
Dibangun di atas tanah milik Kodam, biaya pembangunan terkumpul dari potongan gaji para tentara dan pegawai Kodam selama dua tahun.
Sejumlah sen yang ada di belakang gaji para tentara dan pegawai itulah yang dipotong. Karena kondisi tanah di Kota Bandung yang liat maka setiap hari dua kompi angkatan darat pun terpaksa harus mengambil tanah dari Lembang untuk beberapa minggu.
Dengan segala kerja keras dan semangat Siliwangi, akhirnya hanya dalam jangka dua tahun stadion itu dapat diselesaikan. Namun, saat itu hanya ada tribun utama dan terbuat dari kayu.
Tepat pada 1 Januari 1956 stadion diresmikan oleh Panglima Kawilarang. Sebagai hiburan, diadakan pertandingan persahabatan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta.
Pada 1961, stadion ini juga menjadi tempat diselenggarakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) V yang dibuka oleh Presiden Soekarno ketika itu.
Pada 1 Januari 1976, Stadion Siliwangi mengalami peremajaan. Hampir seluruh bagian stadion dibongkar. Pembangunan stadion kali ini dikerjakan oleh PT Propelat dengan melibatkan sekitar 300 pekerja.
Proses pembangunan stadion dimulai pada Desember 1975 dan hanya memakan waktu enam bulan untuk menyelesaikan stadion lengkap dengan tribun mengelilingi lapangan dan lapangan standar internasional.
Rumputnya memakai jenis green carpet yang sengaja diimpor dari Australia. Menurut kepala proyek pembangunan Stadion Siliwangi, biji rumput itu ditebar ke seluruh lapangan dan disemai selama dua bulan. Sehingga dengan didukung drainase dan rumput tersebut, saat hujan sekalipun air akan meresap dalam waktu kurang dari 5 menit.
Tepat pada 20 Mei 1976 bertepatan dengan HUT ke-30 Kodam III/Siliwangi, stadion ini diresmikan ulang oleh Mayjen TNI Himawan Sutanto, Pangdam Siliwangi saat itu.
Sayang memang keberadaan stadion kebanggaan warga Bandung saat ini semakin surut dibanggakan. Terutama jika dilihat fasilitas yang tidak pernah berubah.
Penggunaan green carpet yang telah menyejajarkan Stadion Siliwangi dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta dan Stadion Tambaksari atau Stadion 10 November Surabaya yang kala itu menjadi stadion termegah di Indonesia pun mulai surut.
Tentu saja hal ini disebabkan oleh perawatan yang tidak atau kurang diperhatikan. Karena berdasarkan perencanaan PT Propelat, kondisi lapangan akan selalu dalam kondisi prima apabila dalam waktu sepuluh tahun harus digemburkan kembali.
Karena hingga saat ini tanah di lapangan belum pernah digemburkan kembali, maka sangat wajar apabila kondisi lapangan Siliwangi saat ini selalu tergenang air apabila hujan.
Kalau Persib Bandung bertanding dalam kompetisi resmi, Stadion Siliwangi tidak lagi dipakai. Maung Bandung kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat ini sering memakai Stadion Si Jalak Harupat milik Pemkab Bandung.
Pada April 2011 pihak pengelola stadion melakukan renovasi. Renovasi ini cukup signifikan karena akan menambah kapasitas stadion dari 25.000 menjadi 45.000 penonton.
Semua bangku penonton juga akan dirombak demi peningkatan fasilitas stadion. Pengelola stadion belum bisa memastikan kapan perbaikan ini selesai dilakukan.***
sumber berita ini dari bandungmu.com
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.