Kolom Safrin Octora : Sarma

Sarma

Oleh : Safrin Octora

Bukan.  Sarma bukan nama seorang wanita. Sarma adalah akronim dari sayur matang yang banyak muncul dan dijual di berbagai tempat.

Fenomena sarma bukanlah hal baru, melainkan telah muncul sejak lama. Namun tahun-tahun belakangan ini sarma semakin menjamur. Di banyak tempat, di banyak wilayah mulai jam 10.00 pagi tempat-tempat menjual sarma mulai dibuka dan dirubungi pembeli. Biasanya jam 12.00 atau 13.00, sarma telah kukut habis. Tinggal panci panci tempat sayur ataupun piring-piring tempat ikan dan lauk-pauk, kosong melompong.

Kehadiran sarma yang menjamur saat ini menurut pengamatan saya disebabkan beberapa hal.

Pertama : Harga HP Android yang dapat mengakses media sosial semakin murah, sehingga ibu-ibu semakin banyak memiliki HP Android.

Kedua : Harga harga semakin naik. Gas 12 kg naik melambung. Begitu juga minyak goreng yang diikuti dengan cabe dan bawang. Sehingga pilihan mendatangi warung sarma adalah pilihan cerdas.

Dengan pendapatan yang tetap, membeli sayur matang dapat menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Dari beberapa penjual sarma, saya mendapat beberapa informasi yang luar biasa. Penjualan sarma ternyata bisa menjadi pengganti pendapatan keluarga ketika banyak kepala keluarga terpaksa dirumahkan karena dampak pandemi. Pada sisi lain, penjualan sarma ternyata tidak hanya membantu untuk makan, namun pada beberapa orang keuntungan dari sarma bisa membuat anak-anak dapat meneruskan pendidikan, yang sempat dikhawatirkan banyak pihak akan putus di tengah jalan.

Penjualan sarma dapat dilakukan di depan rumah, dengan menggunakan meja sederhana, bukan harus dalam bentuk warung yang membutuhkan biaya sewa. Sarma juga dapat dijual melalui media sosial yang Anda ikuti selama ini.

Jadi bila Anda memiliki kemampuan untuk membuat sarma, ayo tunggu apalagi, jangan hanya mengeluh, berpangku tangan dan berteriak tidak adil. Mulailah menghasilkan sarma dengan aneka bentuk rasa dan rupa. Dengan melakukan penjualan sarma, Anda membuka peluang rezeki. Allah tidak tidur. Dia selalu melihat upaya ummat Nya merubah nasib. Salah satu yang akan berubah itu adalah Anda. Karena Allah telah melihat anda berusaha. Percayalah. (***)