Friday, November 22, 2024
31.7 C
Gresik

Maksud Seruan Kembali Kepada Al-Quran dan As-Sunah Menurut Pandangan Muhammadiyah

BANDUNGMU.COM, Bandung — Sumber utama ajaran Islam adalah Al-Quran dan As-Sunah. Dalam konteks ini, Muhammadiyah terus menyerukan umat untuk kembali kepada kedua sumber ini. Namun, apa yang dimaksud dengan kembali kepada Al-Quran dan As-Sunah menurut pandangan Muhammadiyah?

Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Khaeruddin Hamsin, menjelaskan bahwa kembali kepada Al-Quran dan As-Sunah tidak hanya berarti mengambil teks secara harfiah. Sebaliknya, ini mencakup mempertimbangkan berbagai pendapat fikih yang sudah ada untuk menentukan mana yang lebih sesuai dengan semangat Al-Quran dan As-Sunah serta lebih maslahat untuk diterima.

“Dengan kata lain, pendekatan ini menekankan pentingnya penggunaan akal dan pengetahuan dalam memahami teks-teks keagamaan,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah pada Rabu (05/06/2024).

Dalam dokumen penting yang lahir pada Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta tahun 2022, yaitu Risalah Islam Berkemajuan, disebutkan bahwa kembali kepada Al-Quran dan As-Sunah berarti penggalian terhadap makna kedua sumber tersebut dilakukan dengan memanfaatkan akal, warisan intelektual, dan ilmu pengetahuan. “Pendekatan ini tidak terikat pada mazhab tertentu, tetapi lebih kepada pemahaman yang komprehensif dan dinamis,” katanya.

Muhammadiyah memahami bahwa ayat-ayat Al-Quran dan As-Sunnah perlu dijelaskan dengan menggunakan berbagai perangkat analisis. Dalam Manhaj Tarjih hasil dari Musyawarah Nasional Tarjih ke-32 di Pekalongan 2024, perangkat ini disebut sebagai sumber paratekstual yang mencakup ijmak, qiyas, maslahat mursalah, istihsan, istishab, tindakan preventif, pendapat sahabat, syariat umat terdahulu, dan ‘urf.

“Dengan demikian, kembali kepada Al-Quran dan As-Sunah bukanlah proses yang statis, melainkan dinamis dan kontekstual, menggabungkan pemahaman klasik dengan pendekatan modern. Pendekatan Muhammadiyah ini menekankan bahwa Islam adalah agama yang berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, tanpa kehilangan esensi dari ajaran yang terkandung dalam Al-Quran dan As-Sunah,” ungkapnya.

Dengan memanfaatkan berbagai sumber paratekstual, lanjut Khaeruddin, Muhammadiyah berusaha memberikan jawaban yang relevan dan kontekstual terhadap berbagai persoalan kontemporer sehingga ajaran Islam tetap menjadi rahmat bagi seluruh alam.***



sumber berita ini dari bandungmu.com

Author

Hot this week

Edukasi dan Pemahaman Yang Baik Bahaya NAPZA Penting Untuk Generasi Muda

BANDUNGMU.COM, Bandung – Prodi Bioteknologi UM Bandung bekerja sama...

Ketua PP Muhammadiyah: Media Muhammadiyah Harus Lebih Eksis dan Berkontribusi Nyata

Jakarta — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad, menekankan...

Prodi Bioteknologi UM Bandung Ajak Siswa SMP Pahami Dampak Buruk Zat Adiktif

BANDUNGMU.COM, Bandung — Program Studi Bioteknologi Universitas Muhammadiyah (UM)...

Workshop Bahas Sanitasi dan Stunting: Aisyiyah Jawa Timur Gandeng USAID IUWASH Tangguh

Surabaya – Isu sanitasi dan air bersih menjadi perhatian...

Milad ke-112 Muhammadiyah , MI Assa’adah Gelar Aksi Pungut Sampah untuk Lingkungan Bersih

GRESIK - Dalam rangka memperingati Milad ke-112 Muhammadiyah, Madrasah Ibtidaiyah...

Topics

Edukasi dan Pemahaman Yang Baik Bahaya NAPZA Penting Untuk Generasi Muda

BANDUNGMU.COM, Bandung – Prodi Bioteknologi UM Bandung bekerja sama...

Ketua PP Muhammadiyah: Media Muhammadiyah Harus Lebih Eksis dan Berkontribusi Nyata

Jakarta — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad, menekankan...

Prodi Bioteknologi UM Bandung Ajak Siswa SMP Pahami Dampak Buruk Zat Adiktif

BANDUNGMU.COM, Bandung — Program Studi Bioteknologi Universitas Muhammadiyah (UM)...

Workshop Bahas Sanitasi dan Stunting: Aisyiyah Jawa Timur Gandeng USAID IUWASH Tangguh

Surabaya – Isu sanitasi dan air bersih menjadi perhatian...

Milad ke-112 Muhammadiyah , MI Assa’adah Gelar Aksi Pungut Sampah untuk Lingkungan Bersih

GRESIK - Dalam rangka memperingati Milad ke-112 Muhammadiyah, Madrasah Ibtidaiyah...

PCIM dan PCIA Pakistan Gelar Seminar Kesehatan Mental Untuk Keluarga Multikultural

BANDUNGMU.COM, Pakistan – Perbedaan budaya sering menjadi tantangan bagi...

Exploring bisexuality – uncovering the possibilities

If you’re unsure just what youare looking for, or...

Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren NU yang Kurang Relevan

Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU),...
spot_img

Related Articles