BANDUNGMU.COM, Bandung — Mubalig Muhammadiyah, Agus Sukaca, mengatakan bahwa shalat menjadi medium komunikasi antara jiwa manusia dan Allah SWT. Shalat juga merupakan tolok ukur amal. Artinya kualitas amal seseorang ditentukan oleh shalatnya.
Hal ini seperti disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu Dawud dan Tirmidzi, “Hal pertama yang akan dihisab kelak di hari pembalasan adalah shalat. Apabila baik shalatnya maka akan baik pula amal-amal lainnya, apabila shalatnya rusak maka akan rusak pula amal-amal lainnya.”
Demikian disampaikan mubalig Muhammadiyah Agus Sukaca dalam acara Gerakan Subuh Mengaji (GSM) yang diselenggarakan Aisyiyah Jawa Barat pada Jumat (06/01/2023).
Menurut Agus, sebagai perintah langsung dari Allah SWT tanpa perantara malaikat kepada Nabi Muhammad SAW ketika perjalanan Isra dan Mikraj, shalat merupakan komitmen untuk memperbaiki kesalahan, memperkokoh ketauhidan, menjalani hidup sesuai petunjuk Allah, dan iktiba kepada Nabi SAW.
Bila seseorang melakukan shalat secara benar dan khusyuk maka akan memperoleh kebaikan dalam menjalani hidup. Segala aktivitas yang baik akan selalu diniatkan hanya untuk Allah, kemudahan mendapatkan petunjuk hidup dari Allah, dan senantiasa mempelajari sunah Nabi SAW sebagai sumber utama laku aktivitas sehari-hari.
“Di samping komitmen tauhid, kita juga harus memiliki komitmen untuk mengikuti Nabi SAW. Kalau setiap hari baca satu hadis untuk menjadi pedoman hidup kita, ini artinya shalat kita, komitmen kita, sudah berada di jalan lurus,” ucap Agus.
Selain komitmen, shalat juga merupakan permohonan. Seorang hamba yang melaksanakan shalat, berarti ia sedang memohon kepada Allah SWT agar diberi petunjuk jalan yang lurus, ampunan dari dosa-dosa, kasih sayang yang tiada tara, kecukupan, dan rezeki yang terus mengalir.
Hal ini berarti shalat merupakan medium muhasabah diri karena di dalamnya terdapat sesuatu yang diharapkan. Dengan ini, shalat mampu memberikan kesehatan mental karena meningkatkan hormon endorfen.
“Kalau shalatnya sungguh-sungguh, akan meningkatkan keimanan kita, dengan keimanan itu Allah akan memberikan kehidupan yang baik, dalam bentuk endorfen yang meningkat. Dalam keadaan apa pun, hidup akan tetap tenang,” tandas Agus.***
___
Sumber: muhammadiyah.or.id
Editor: FA