Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Membersamai Anak Tanpa Amarah – bandungmu.com

    Dec 07 202227 Dilihat

    BANDUNGMU.COM — Membersamai anak agar masak kanak-kanaknya berkesan itu suatu usaha yang tidak mudah. Bahkan sulit bagi sebagian ayah. Itu wajar karena tidak semua ayah paham parenting dan pengasuhan.

    Namun, bagi ayah yang berhasil membersamai dan menemani tumbuh kembang anak dengan sempurna, itu anugerah luar biasa. Kenapa? Karena dia telah membuat anak-anak berkesan dalam momen indah itu yang akan dia ingat sampai kapan pun.

    Bagi ayah yang lain, jangan berkecil hati. Masih banyak kesempatan untuk tetap hangat dan dekat dengan anak di samping harus sibuk melaksanakan tugas pokok mencari nafkah di luar rumah.

    Kenapa ayah tidak bisa atau kurang dekat dengan anak? Bisa jadi karena faktor lelah sehabis bekerja atau karena faktor lain. Namun, apa pun alasannya, tetap bahwa dekat dan membersamai anak itu sesuatu yang wajib dilakukan di rumah dan di mana saja.

    Anak butuh figur ibu yang lembut dan sosok ayah yang tegas. Faktor ibu saja yang dominan, psikologis anak akan kurang seimbang karena si anak tidak punya gambaran laki-laki yang bertanggung jawab itu seperti apa.

    Oleh karena itu, seorang ayah yang dekat dengan anak-anaknya merupakan momen yang sangat luar biasa. Momen indah ini tidak akan bisa terulang kembali sampai kapan pun.

    Tahan emosi

    Anak-anak di rumah itu lucu. Mereka adalah pengobat lelah ketika sang ayah pulang dari tempat kerja. Mereka menjadi tempat para ayah untuk bercanda dan bermain bersama.

    Namun, tidak jarang juga bahwa ayah emosi kepada anak. Mereka marah karena anaknya rewel atau membuat kesalahan sehingga ayah marah. Bahkan banyak juga para ayah yang sampai melakukan kekerasan secara fisik kepada anak.

    Menahan emosi kepada anak butuh perjuangan dan latihan. Ingat, mereka adalah anak-anak, bukan orang dewasa yang akal dan pikirannya sudah sempurna untuk diajak bicara.

    Sekali saja ayah memarahi anak, dia akan mengingat hal itu selamanya. Hati anak akan retak dan terluka akibat emosi ayah yang meledak tak tertahankan dengan baik.

    Anak merasa dikucilkan dan diabaikan oleh sang ayah. Pada akhirnya ketika si anak itu ada masalah, dia tidak akan terbuka kepada ayahnya karena kalaupun dia terbuka maka dia akan kena marah sanga ayah.

    Oleh karena itu, membersamai anak alangkah idealnya kalau tanpa ada amarah sedikit pun. Tahan emosi, tahan amarah, masa-masa indah sang anak akan berjalan dengan menyenangkan.***



    sumber berita ini dari bandungmu.com

    Author

    Share to

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top