Oleh: Dedi Djupardi SAg, Ketua PCM Sukajadi Kota Bandung
BANDUNGMU.COM, Bandung — Sebelum Allah SWT memerintahkan sholat, shaum, zakat, maupun ibadah haji, ada perintah perintah yang utama dari Allah SWT kepada hamba-Nya yaitu iqra (baca), sesuai dengan firman-Nya pada QS Al-Alaq ayat 1-5 yang artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (pena). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Ini adalah wahyu pertama yang Rasulullah SAW terima yang dari hal tersebut dimaknai bahwa perlunya meningkatkan nalar membaca untuk pengikutnya.
Maka pesan yang tersirat dari hal tersebut adalah umat Islam khususnya warga Muhammadiyah harus meningkatkan skill literasinya sehingga pengetahuan maupun wawasan bisa bertambah luas.
Jika melihat dari realitas Indonesia memiliki nilai angka literasi yang sangat rendah dengan ranking 62 dari 70 berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).
Tentunya kehadiran kondisi objektif tersebut harus disikapi oleh Muhammadiyah terkhusus di Kota Bandung mengenai strategi peningkatan angka literasi di Kota Bandung.
Jika melihat kondisi realitas pada saat ini, Muhammadiyah di Kota Bandung memiliki banyak Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang bergerak di bidang pendidikan.
Maka kurang elok jika Muhammadiyah Kota Bandung ke depannya tidak bisa mewarnai warna pendidikan di Indonesia.
Selain itu, diharapkan juga ada gerakan jamaah yang tertib untuk meningkatkan budaya literasi di kalangan warga Muhammadiyah.
Tentunya jika berbicara masalah literasi tidak hanya berbicara ilmu pengetahuan umum, tetapi pengetahuan agama, ideologi, politik, dan organisasi sehingga Muhammadiyah dapat menjelaskan wawasan kemaslahatan umat paling terdepan.
Kehadiran solusi Muhammadiyah mengenai budaya literasi harus dimasifkan sampai ke akar rumput yaitu Pimpinan Ranting.
Selain itu, bisa menjadi narasi kreatif untuk mensukseskan Sustainable Development Goals (SDGs) atau yang kita kenal tujuan berkelanjutan dalam menyongsong Indonesia Emas 2024.***
No comments yet.