Oleh: Dadang Kahmad, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah
BANDUNGMU.COM, Bandung — Tidak semua orang menyukai kita dan tidak semua orang juga membenci kita. Ada orang yang menyukai kita dan orang yang benci kita. Ada orang yang memuji kita dan ada orang juga yang menghina kita. Itu merupakan satu variasi dan dinamika kehidupan di dunia ini.
Oleh karena itu, menurut saya ketika kita mendapat pujian, kita jangan tinggi hati dan sombong. Ucapkanlah alhamdulillah kepada Allah bahwa semua prestasi yang kita miliki itu merupakan anugerah dari Allah.
Dalam surah Al-kahfi disebutkan bahwa apa pun yang kita miliki, apa pun yang kita capai, merupakan anugerah Allah SWT.
Oleh karena itu, ketika orang memuji atas pekerjaan kita, memuji atas penampilan kita, memuji atas kekayaan kita, memuji atas prestasi kita, ucapkanlah Alhamdulillah, dan kita tidak perlu tinggi hati sehingga lupa diri.
Begitu pula ketika ada orang menghina kita, merendahkan kita, kita jangan langsung tertekan, minder, atau menjadi semacam kehilangan gairah. Tetap bersabar.
Al-Quran menyatakan wa idzaa khaatabahumul jaahilun qaalua salama, yakni kalau ada orang-orang yang seperti itu, mengatai kita, menghina kita, “salaman” atau acuhkan saja. Bahkan ucapkan innaa lillaahi wa innaa ilaihi raajiun karena itu merupakan satu musibah yang menimpa kita.
Maka setiap datang musibah kita harus bersabar dan sebagai tanda kesabaran kita ialah mengembalikan semua kepada Allah. Sesungguhnya kita juga akan kembali kepada Allah.
Kalau kita bersabar, pahalanya sangat besar karena innallaaha ma’ashaabirin yakni bahwasanya Allah akan beserta orang-orang yang sabar.
Sekali lagi hadapilah dunia ini dengan tenang, kalem, baik yang memuji, kita bersyukur. Yang menghina, kita bersabar. Kalau kedua hal itu kita miliki, kita akan menjadi muslim yang sempurna.***