muriamu.id, Kudus – Agenda Pelatihan Positif Bermedia Sosial yang digelar dalam rangkaian Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kudus resmi ditutup oleh Deputi V Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kevudayaan dan Prestasi Olahraga, Prof. Warsito, Minggu (25/08). Dalam kesempatan tersebut, Prof Warsito menyebutkan bahwa revoludi mental adalah salah satu pilar pembamgunan nadional yang harus dituntaskan pada tahun 2024 ini.
“Revolusi Mental sejatinya bukanlah mengkreasi atau menciptakan nilai baru di masyarakat, namun lebih pada merevitalisasi apa yang selama ini sudah ada, namun tergerus akibat berbagai perubahan di masyarakat. Nilai utama yang kita revitalisasi melalui revolusi mental yaitu etos kerja, gotong royong dan integritas.” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof Warsito mengajak dai dan guru Muhammadiyah, utamanya para peserta pelatihan hari ini untuk dapat membanjiri media sosial dengan konten positif sehingga media sosial tidak hanya berisi hal negatif bahkan menjadi sarana penyebarluasan hoaks.
Pelatihan Positif Bermedia Sosial diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah, organisasi otonom, hingga da’i dan guru Muhammadiyah digelar selama 2 hari, tanggal 24-25 Agustus 2024 di Hotel Griptha, Kudus. Selama dua hari, para peserta dilatih untuk dapat memilih, memilah, mengidentifikasi hingga mengkreasi konten positif di media sosial.
Rangkaian kegiatan Revolusi Mental yang diselenggarakan di Kudus merupakan kerjasama Kemenko PMK dan PP Muhammadiyah dan telah berjalan di berbagai kota se-Indonesia selama setidaknya lima tahun terakhir.
“Tahun ini Kudus terpilih menjadi salah satu lokus kegiatan bersama tiga lokasi lainnya, yaitu Batam, Samarinda dan Kupang.” Jelas Muhammad Sofyan, koordinator Tim Kerja GNRM PP Muhammadiyah.
Selain pelatihan positif bermedia sosial, kegiatan lain yang diselenggarakan di Kudus meliputi aksi tanam pohon, makan sehat dan pelatihan takmir berdaya.
sumber berita ini dari muriamu.id
