Saturday, September 21, 2024
32 C
Gresik

Milenial Bertani, Negeri Berdaulat. Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah Kudus Galakkan Gerakan Petani Muda Muhammadiyah. – Muriamu.ID

Muriamu.id, Kudus – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah kembali mengambil langkah strategis dalam dakwah di sektor pertanian dengan membentuk kepengurusan Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM). Langkah ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk mewujudkan jihad kedaulatan pangan, yang diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi petani dan sektor pertanian di Indonesia.

Sebelum mencapai kedaulatan pangan, Muhammadiyah berfokus pada peningkatan nilai tawar petani. Pembentukan JATAM menjadi salah satu cara untuk memperkuat posisi petani agar mereka tidak lagi dirugikan oleh mekanisme pasar, terutama saat panen raya. Ketua MPM PDM Kudus, Bapak Ngadiru Setiawan, menekankan pentingnya dakwah di sektor pertanian melalui tiga pendekatan utama.

Pertama, MPM berupaya memberdayakan petani dari sisi hulu, khususnya dalam hal budidaya. Menurut Bapak Ngadiru, dalam setiap budidaya, petani harus mulai mempertimbangkan aspek nilai tambah, baik dari segi produksi maupun potensi edukasi dan wisata. Contoh nyatanya adalah mengembangkan jenis tanaman yang selain bermanfaat untuk produksi pangan, juga memiliki nilai tambah sebagai sarana pembelajaran atau wisata agro.

Kedua, MPM menggalakkan “Gerakan Kembali Bertani” sebagai respon atas kekhawatiran akan kesenjangan usia petani, yang saat ini didominasi oleh generasi tua. Gerakan ini bertujuan untuk menarik minat generasi muda, termasuk petani milenial Muhammadiyah, agar kembali berkecimpung di bidang pertanian dengan kreativitas dan inovasi yang lebih segar. Harapannya, pertanian bisa menjadi sektor yang menarik dan menjanjikan bagi generasi muda, sehingga mereka dapat melihatnya sebagai peluang yang menguntungkan dan berkelanjutan.

Pendekatan kedua ini juga menekankan pentingnya pengorganisasian petani. JATAM berperan sebagai wadah konkrit yang akan mempercepat tercapainya kedaulatan pangan melalui kerja sama dan kolaborasi antarpetani.

Ketiga, aspek pemasaran menjadi fokus penting. Produk hasil budidaya petani JATAM diharapkan dapat terserap dengan baik oleh pasar, sehingga mampu memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi para petani. Dengan adanya sistem pemasaran yang terstruktur, petani bisa mendapatkan keuntungan yang lebih adil dan stabil.

Harapan ke depan, dengan sinergi yang kuat melalui JATAM, Muhammadiyah dapat berperan aktif dalam mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia. Petani Muhammadiyah diharapkan semakin berdaya, kreatif, dan inovatif dalam mengelola pertanian, serta mampu memanfaatkan peluang yang ada untuk memperkuat posisi pertanian sebagai salah satu pilar kemandirian bangsa. Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk ikut bergerak menuju kedaulatan pangan yang mandiri dan berkelanjutan.

sumber berita ini dari muriamu.id

Author

Hot this week

Bagun Sinergi Ikwam SD Muwri Adakan Bazar

Girimu.com - Tampak meja berjajar rapi dengan berbagai menu...

Serunya Kemah Ceria Pandu Athfal di Perguruan Muhammadiyah Karangsemanding

Girimu.com -- TK Aisyiyah 28 Karangsemanding bekerja sama dengan...

Mengakrabi Warisan Sejarah, Ini yang Dilakukan KB Tunas Aisyiyah Pongangan Indah

Girimu.com -- KB Tunas Aisyiyah Perumahan Pongangan Indah, Manyar,...

Mempercayakan Pendidikan Kepada Muhammadiyah Adalah Pilihan Tepat

BANDUNGMU.COM, Bandung — Ketua Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah...

Topics

spot_img

Related Articles