Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Moderasi Beragama Jadi Landasan Kuat Muhammadiyah Menghadapi Tantangan Pluralisme

    Mar 26 202425 Dilihat

    BANDUNGMU.COM, Surakatar — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad mengatakan bahwa moderasi beragama menjadi titik vital menghadapi pluralnya pandangan-ideologi dan gerakan.

    Muhammadiyah yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan ini, kata Dadang, sejak awal kelahirannya sudah menasbihkan diri sebagai gerakan moderat.

    Hal itu Dadang sampaikan dalam Diskusi Buku dan Workshop Literasi Digital Moderasi Beragama yang diadakan Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di UMS pada Jumat (22/03/2024).

    “Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat yang sejak awal moderat dilihat dari sisi ideologi. Kita ini kalau runtut ideologi Muhammadiyah itu akan tergambar bahwa kita adalah organisasi moderat,” katanya.

    Gerakan moderat yang ditempuh oleh Muhammadiyah itu tercermin jelas pada Muktamar ke-48 yang menghasilkan Risalah Islam Berkemajuan (RIB). Dalam RIB ini disebutkan salah satu karakter Muhammadiyah adalah wasatiah atau tengahan.

    Karakter wasatiah atau tengahan dan moderat ini berdampingan dengan karakter lain, yaitu tauhid, berdasar Al-Quran, hadis, ijtihad, dan rahmatan lil alamin atau menjadi rahmat bagi seluruh alam.

    Moderasi yang ada dalam tubuh Muhammadiyah ini juga tercermin dalam diri KH Ahmad Dahlan. Dadang menceritakan, sikap moderat Kiai Dahlan itu mudah bergaul dengan siapa saja bahkan dengan yang berbeda keimanan sekalipun.

    “Kiai Haji Ahmad Dahlan sering mengunjungi berbagai macam kelompok orang, termasuk ke Gereja Katolik, ke mana berdiskusi itu adalah menandakan Kiai Ahmad Dahlan adalah moderat,” tutur Dadang.

    Pluralisme sebagai keniscayaan, imbuh Dadang, telah disebutkan dalam Al-Quran. Perbedaan yang ada bukan untuk diperuncing dan alasan berpecah belah, melainkan sebagai cara untuk melakukan perlombaan dalam kebaikan.

    Kebencian yang muncul akibat perbedaan juga sangat dibenci Allah SWT. Oleh karena itu, Allah SWT juga memerintahkan untuk berbuat adil meskipun kepada seseorang yang berbeda bahkan yang dibenci.***



    sumber berita ini dari bandungmu.com

    Author

    Share to

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top