Friday, November 22, 2024
29.4 C
Gresik

Muhammadiyah dan Inisiatif Pembaruan Kalender Hijriah

Oleh: Ace Somantri*

BANDUNGMU.COM — Polemik kalender hijriah telah menjadi bagian penting dalam khazanah ilmu keislaman. Berbagai negara memiliki kalender hijriah versinya masing-masing, termasuk Indonesia.

Sejarah Islam yang panjang, dari Nabi Adam AS hingga Nabi terakhir Muhammad SAW, telah memberikan kontribusi besar pada peradaban dunia. Dinamika kehidupan manusia terus berkembang seiring dengan zaman.

Para nabi dan rasul diturunkan sebagai pembawa risalah Ilahi. Mereka memberikan ajaran yang dalam maknanya bagi kehidupan manusia. Ajaran-ajaran Ilahi ini bertujuan untuk membimbing manusia menuju keselamatan, dari awal penciptaan hingga akhir zaman.

Di tengah polemik ini, Muhammadiyah hadir dengan inisiatif pembaruan kalender hijriah yang dikenal sebagai Global Hijriah. Upaya ini tidak hanya memperkuat identitas keislaman. Namun, juga menyatukan umat dalam satu sistem penanggalan yang lebih akurat dan sesuai dengan perkembangan zaman.

Pembaruan ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi umat Islam di seluruh dunia. Kemudian bisa membawa semangat pembaruan yang senantiasa menjadi ciri khas Muhammadiyah dari awal berdiri hingga saat ini.

Perlu dicatat bahwa sejak awal kehidupan manusia, dari masa dalam kandungan atau alam rahim hingga kelahiran dan masuk ke kehidupan di dunia, perjalanan hidup ini penuh dengan dinamika yang misterius.

Meskipun ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi telah mengungkap banyak fakta dan realitas, masih banyak rahasia alam semesta yang belum terpecahkan. Hal ini menunjukkan keterbatasan manusia sebagai makhluk, meskipun manusia mendapatkan status paling baik dan paling sempurna di antara makhluk ciptaan Allah SWT.

Sering kali realitas menunjukkan bahwa manusia bisa keluar dari sifat baiknya karena merasa unggul dibandingkan dengan makhluk lain. Sifat sombong ini sangat berbahaya.

Sikap-sikap buruk yang pernah ditunjukkan oleh iblis, yang merasa paling hebat karena asal penciptaannya, kadang-kadang muncul dalam diri manusia. Hal ini terjadi ketika manusia lupa akan titah Allah Ta’ala dan terjebak dalam kesombongan.

Berbicara tentang kalender berarti membahas tentang pengaturan waktu berdasarkan pergerakan dan laju benda-benda di alam semesta. Telah diketahui bahwa benda-benda di langit dan bumi menjadi petunjuk bagi manusia dalam memahami ilmu pengetahuan.

Angka dan bilangan dirumuskan menjadi algoritma yang berguna untuk kehidupan manusia dan makhluk lainnya sehingga memberikan nilai yang bermanfaat sesuai tujuannya.

Kalender, sejak zaman dahulu hingga kini, sangat penting sebagai pengingat dan pengatur berbagai aspek kehidupan dalam rentang waktu. Namun, produk manusia yang disusun dalam bentuk angka, tanggal, dan hari terkadang memiliki perbedaan sinkronisasi, seperti yang terjadi pada kalender Masehi dan Hijriah.

Perbedaan dalam sinkronisasi angka, hari, tanggal, dan perbedaan nama-nama bulan antara kedua jenis kalender tersebut disebabkan oleh perbedaan rumus algoritma dan pendekatan dalam menentukan awal bulan.

Selain itu, perbedaan historis dalam pembentukan kedua kalender tersebut juga menyebabkan variasi dalam istilah dan karakteristiknya.

Ketika Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi nabi terakhir, beliau menjadi figur teladan dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Dia menjadi teladatan utama setelah masa kenabian Isa alaihi salam, yang mengalami gap cukup lama, sehingga terjadi kegelapan seakan-akan ajaran para nabi sebelumnya hilang.

Pada masa kenabian Rasul Muhammad SAW, kalender Masehi sudah ada dan digunakan. Namun, kemudian dilakukan ijtihad untuk mengembangkan kalender Islam yang dikenal sebagai tahun Hijriah.

Tahun Hijriah telah menjadi acuan penanggalan bagi umat Islam di seluruh dunia hingga sekarang. Meskipun sumber rumus algoritmanya sama, metode dan cara penghitungan sistem kalender ini bervariasi di berbagai wilayah.

Salah satunya adalah perbedaan dalam menentukan titik koordinat saat mengamati benda-benda alam semesta. Akibatnya, dalam waktu-waktu tertentu terjadi sedikit perbedaan waktu yang berdampak pada pelaksanaan ibadah ritual vertikal.

Perbedaan ini telah berlangsung puluhan hingga ratusan tahun dan dimaklumi oleh umat Islam sehingga tetap terjaga sikap saling menghormati dan menghargai di antara berbagai perbedaan tersebut.

Global Hijriah penting sebagai semangat pembaruan dalam berislam di mana pun dengan spirit dan motivasi kuat untuk mewujudkan kesatuan umat (umatan wahidah).

Kita merasakan bersama bahwa Ka’bah, selain berperan sebagai arah kiblat teologis bagi umat Islam, juga memiliki nilai-nilai sosio-antropologis yang mengikat secara emosional dan membangun jiwa ukhuwah islamiah dalam satu ikatan perasaan.

Semua ini berasal dari keturunan anak-anak Adam alaihi salam dan Siti Hawa,. Mereka adalah simbol awal penciptaan yang sama yang diperagakan melalui berbagai ibadah di Makkah Al-Mukarramah, Madinah Al-Munawwarah, dan tempat-tempat lainnya.

Dalam mengembangkan dan menyusun sistem kalender, penanggalan menjadi media komunikasi yang lebih baik dalam menjalankan Islam. Oleh karena itu, dalam pembahasan di tingkat internasional, Muhammadiyah sangat berkepentingan menjadi pelopor kebangkitan dunia Islam yang berkemajuan dan penuh rahmat bagi alam semesta.

Saat ini sedang berlangsung proses sosialisasi terkait pembaruan kalender hijriah global tunggal yang didasarkan pada berbagai pertimbangan keilmuan Islam falakiah dan sains modern. Pertimbangan ini juga melibatkan gagasan dari para pakar ahli falak atau hisab bereputasi dunia.

Setelah melalui perjalanan panjang dan berbagai pertimbangan, Muhammadiyah memutuskan untuk mulai menggunakan penanggalan Global Hijriah pada 1446 Hijriah. Penanggalan ini didasarkan pada prinsip-prinsip keilmuan dengan kriteria yang telah disepakati, termasuk hasil kesepakatan dalam konferensi internasional di Istanbul I dan II di Turki.

Penting bagi umat Islam untuk mengetahui kriteria yang dimaksud. (1) Seluruh kawasan dunia dianggap sebagai satu matlak. (2) Bulan baru dimulai apabila di bagian manapun di muka bumi sebelum pukul 00:00 GMT telah terpenuhi kriteria minimal elongasi 8 derajat dan ketinggian 5 derajat.

(3) Koreksi kalender: apabila kriteria di atas terpenuhi setelah lewat tengah malam (pukul 00:00 GMT), bulan baru tetap dimulai dengan ketentuan berikut: (a) Apabila IR Hilal dengan elongasi 8 derajat dan ketinggian 5 derajat telah terjadi di suatu tempat mana pun di dunia dan ijtimak di New Zealand terjadi sebelum waktu fajar. (b) IR tersebut sebagaimana dijelaskan pada poin a terjadi di daratan benua Amerika.

Perlu diketahui bahwa kriteria ini merupakan hasil Kongres Istanbul ke-2 pada 2016. Pakar-pakar falak dan hisab Muhammadiyah juga telah menyepakati kriteria tersebut, yang sekaligus menjadi dasar Tajdid Penanggalan Kalender Muhammadiyah yang akan berlaku pada tahun 1446 Hijriah.

Dengan penuh rasa syukur, semangat “ummatan wahidan watajdid”, Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih Pimpinan Pusat akan menorehkan prestasi baru dalam ilmu pengetahuan keislaman terkait Global Hijriah atau KHGT.

Keputusan tegas, jelas, dan berani ini adalah bagian dari jihad untuk menyatukan umat Islam di seluruh dunia. Dengan yakin bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi Islam dunia, langkah ini akan menjadi titik awal dari resonansi yang menggetarkan negara-negara Muslim lainnya.

Warga dan pimpinan Muhammadiyah harus turut serta dalam mensosialisasikan gerakan tajdid terkait kalender hijriah yang akan menjadi pedoman bagi umat muslim di seluruh dunia. Setidaknya pada tahap awal di lingkungan Muhammadiyah di mana pun berada.

Global Hijriah, dengan kriteria yang dijelaskan secara nalar logika ilmu yang dipertanggungjawabkan, tidak memberikan alasan untuk perbedaan atau penolakan, kecuali jika ada ego metode keilmuan dari masing-masing pakar.

Dengan semangat maqasid syari’ah yang bertujuan untuk ummatan wahidan, warga Muhammadiyah harus ikut serta dalam mensosialisasikan dan memberikan pemahaman tentang gerakan tajdid tersebut.

Memang, hal ini tidaklah mudah, terutama dalam konteks Global Hijriah atau KHGT yang baru. Bahkan, menjelaskan tentang wujudul hilal saja masih menjadi tantangan bagi banyak orang.

Namun, konsistensi Muhammadiyah dalam bertajdid di berbagai bidang ilmu adalah bagian dari karakternya sejak awal berdiri hingga saat ini–selama tradisi keilmuan terus dijaga dengan semangat inovasi dan kreativitas.

Seberat apa pun beban yang dihadapi, Allah Ta’ala akan memberikan kekuatan kepada hamba-Nya yang berusaha menjalankan dan menyebarkan syariat-Nya. Adapun godaan, hambatan, dan tantangan adalah hal yang wajar dan biasa, yang sekaligus menjadi sumber semangat dan motivasi serta menguji keteguhan mental seorang mujahid dan mujadid.

Setiap tindakan yang dilakukan oleh Muhammadiyah diyakini memiliki manfaat bagi umat manusia, terutama umat Islam. Salah satu tugas besar Muhammadiyah adalah mempromosikan Global Hijriah untuk memperkuat semangat persatuan umat Islam di seluruh dunia.

Terkadang, ada egoisme yang muncul di antara kelompok atau organisasi umat Islam, yang merasa lebih superior dan benar. Hal ini dapat mengancam kesatuan umat karena memecah belah.

Oleh karena itu, Muhammadiyah berusaha memberikan contoh dan teladan berdasarkan pertimbangan keilmuan Islam dan prinsip kesatuan maqasid syari’ah yang dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Quran, seperti QS Al-Anbiya ayat 92 dan Al-Mu’minun ayat 52.

Namun, pemahaman terhadap teks Al-Qur’an seringkali beragam karena dipengaruhi oleh konteks dan sudut pandang yang berbeda. Harapannya, penggunaan Global Hijriah atau KHGT ini dapat memberikan pencerahan kepada umat Islam di Indonesia dan seluruh dunia. Amin. Wallahu a’lam.

*Dosen UM Bandung dan Wakil Ketua PWM Jawa Barat



sumber berita ini dari bandungmu.com

Author

Hot this week

Milad ke-112 Muhammadiyah , MI Assa’adah Gelar Aksi Pungut Sampah untuk Lingkungan Bersih

GRESIK - Dalam rangka memperingati Milad ke-112 Muhammadiyah, Madrasah Ibtidaiyah...

PCIM dan PCIA Pakistan Gelar Seminar Kesehatan Mental Untuk Keluarga Multikultural

BANDUNGMU.COM, Pakistan – Perbedaan budaya sering menjadi tantangan bagi...

Exploring bisexuality – uncovering the possibilities

If you’re unsure just what youare looking for, or...

Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren NU yang Kurang Relevan

Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU),...

Milad Muhammadiyah: Gerakan Keterbaruan Persyarikatan (2)

Oleh: Ace Somantri* BANDUNGMU.COM – Gerakan keterbaruan bukanlah hal yang...

Topics

Milad ke-112 Muhammadiyah , MI Assa’adah Gelar Aksi Pungut Sampah untuk Lingkungan Bersih

GRESIK - Dalam rangka memperingati Milad ke-112 Muhammadiyah, Madrasah Ibtidaiyah...

PCIM dan PCIA Pakistan Gelar Seminar Kesehatan Mental Untuk Keluarga Multikultural

BANDUNGMU.COM, Pakistan – Perbedaan budaya sering menjadi tantangan bagi...

Exploring bisexuality – uncovering the possibilities

If you’re unsure just what youare looking for, or...

Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren NU yang Kurang Relevan

Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU),...

Milad Muhammadiyah: Gerakan Keterbaruan Persyarikatan (2)

Oleh: Ace Somantri* BANDUNGMU.COM – Gerakan keterbaruan bukanlah hal yang...

Cici Claypot, Kuliner Unik Bandung Dengan Sensasi Rasa Yang Menggoda

BANDUNGMU.COM, Bandung – Kota Kembang Bandung memang tidak pernah...
spot_img

Related Articles