BANDUNGMU.COM, Bandung — Saat lembaga-lembaga lain mulai meninggalkan lokasi bencana di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Lazismu dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat justru melangkah maju dengan membangun sekolah untuk korban gempa senilai Rp2 miliar.
Masa tanggap darurat pascagempa di Kabupaten Bandung telah berakhir, sehingga bantuan darurat kini beralih ke tahap rekonstruksi, terutama di Kecamatan Kertasari. Sebagai bagian dari tahap rekonstruksi ini, PWM Jawa Barat turut berperan dalam membangun sarana umum dan fasilitas pendidikan, termasuk sekolah milik amal usaha Muhammadiyah, yakni SMP 3 Muhammadiyah Kertasari.
Pembangunan SMP 3 Muhammadiyah Kertasari ini merupakan hasil kolaborasi antara PWM Jabar dan Lazismu Pusat dengan total anggaran mencapai Rp1.854.386.000. Anggaran mendekati dua miliar rupiah ini sepenuhnya berasal dari kolaborasi internal tanpa melibatkan bantuan APBD setempat.
Peletakan batu pertama untuk rekonstruksi SMP 3 Muhammadiyah Kertasari berlangsung pada Kamis (31/10/2024). Acara ini dihadiri oleh Ketua PWM Jawa Barat Ahmad Dahlan, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Ahmad Imam Mujadid Rais, dan Kepala Bidang SMP Kabupaten Bandung Yusuf Salim.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Ahmad Imam Mujadid Rais menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah hasil kolaborasi antara PWM Jawa Barat dan Lazismu dalam menghimpun dana serta dukungan untuk pemulihan. “Kami berharap kolaborasi ini dapat membantu menuntaskan rekonstruksi SMP 3 Muhammadiyah Kertasari sehingga adik-adik kita bisa kembali belajar di ruang yang nyaman dan aman,” jelasnya.
Ketua PWM Jawa Barat Ahmad Dahlan menekankan pentingnya peran Muhammadiyah dalam mendukung upaya kebangkitan masyarakat pascagempa dengan mengutamakan kebersamaan demi aksi kemanusiaan. Ia menekankan bahwa sebagai makhluk sosial, saling bergantung satu sama lain adalah hal yang wajar dan esensial. Ini mencerminkan saling kebergantungan dan saling membutuhkan.
“Inilah keadaan kita, menunjukkan betapa kita membutuhkan banyak pihak. Saat musibah menimpa, kita menyadari bahwa eksistensi kita bergantung pada bantuan orang lain. Itulah hakikat kehidupan sosial kita, di mana membangun interaksi positif menjadi syarat untuk kehidupan yang baik,” ungkapnya.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Yusuf Salim mengapresiasi inisiatif kemanusiaan yang dilakukan PWM Jabar dan Lazismu Pusat. Menurutnya, kegiatan ini sangat menginspirasi.
“Saya sangat terinspirasi oleh aksi nyata ini, sebagai bentuk kritik yang diwujudkan dalam tindakan. Kritik tidak hanya dengan kata-kata, tetapi melalui tindakan nyata, seperti pembangunan ini, yang dilakukan dengan penuh semangat, bukan sekadar cacian,” ujar Yusuf.
Atas nama Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Yusuf menyampaikan terima kasih atas bantuan dari PWM Jawa Barat dan Lazismu sehingga kegiatan ini dapat terlaksana.
“Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh unsur Muhammadiyah, dari pusat hingga cabang, yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Bahkan, saya mendengar anggaran yang luar biasa mencapai Rp2 miliar, yang baru Kabupaten Bandung rencanakan untuk kegiatan membahagiakan ini,” pungkasnya.***