BANDUNGMU.COM, Yogyakarta — Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, M Nurul Yamin, menyampaikan bahwa saat ini MPM tengah fokus meningkatkan kualitas hidup keluarga nelayan melalui inisiatif pembentukan Kampung Nelayan Berkemajuan.
“Melalui inisiasi Kampung Nelayan Berkemajuan, kami bertujuan mendampingi nelayan dalam menghadapi tantangan di sektor perikanan serta meningkatkan kualitas hidup keluarga nelayan,” terang Yamin dalam sambutannya pada Diskusi Online Jamaah Nelayan Muhammadiyah yang diselenggarakan pada Minggu (9/6/24) melalui Zoom Meeting.
Diskusi daring yang bertema ‘Jalan Pemberdayaan Menuju Kemakmuran dan Kesejahteraan Rakyat’ tersebut diselenggarakan oleh MPM PP Muhammadiyah dan JALAMU (Jamaah Nelayan Muhammadiyah). Yamin menambahkan bahwa MPM telah merancang konsep pemberdayaan bagi Kampung Nelayan Berkemajuan dengan empat kata kunci utama. “Pertama, berbasis pada aspek nelayan sehat, baik dari lingkungan seperti sanitasi dan kesehatan para nelayan beserta keluarganya,” ungkap Yamin.
Selain itu, yang kedua adalah kampung nelayan yang inklusif. Artinya, melibatkan kelompok wanita dan marjinal serta penggunaan teknologi untuk peningkatan nilai. Ketiga, nelayan produktif, dengan peningkatan produktivitas dan perluasan jaringan pasar. Terakhir, menurut Yamin, nelayan harus berjamaah, yaitu dengan penguatan kelembagaan kolektif seperti pembentukan kelompok usaha bersama.
Hadir sebagai narasumber dalam agenda ini, Ketua Tim Kerja Perlindungan Nelayan Direktorat Perizinan dan Kenelayanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Lili Widodo, dan Pengurus Jamaah Nelayan Muhammadiyah (JALAMU) Lamongan, Muhammad Farid. Lili Widodo menyambut baik inisiatif tersebut dan menyebutkan bahwa hal ini selaras dengan program pemerintah bertajuk Kampung Nelayan Modern (KALAMO).
“Pemerintah melalui program Kampung Nelayan Modern memberikan fasilitas seperti pembangunan sarana, prasarana, dan pengembangan SDM bagi kampung nelayan. Hal ini sejalan dengan rencana program MPM PP Muhammadiyah yang menekankan kapabilitas SDM dan infrastruktur berkualitas untuk Kampung Nelayan Berkemajuan,” ujar Lili.
Farid, selaku pengurus JALAMU, menyayangkan bahwa masih terdapat lebih dari 7 juta nelayan yang hidup dalam kemiskinan, bergantung pada hasil laut sebagai sumber mata pencaharian utama mereka. “Masalah di sektor nelayan cukup kompleks dan memerlukan solusi bersama. Diperlukan pemberdayaan melalui inovasi dan pengembangan infrastruktur serta SDM yang mendukung,” tutur Farid.***