Pilang, InfoMu.co – Sebagai forum musyawarah tertinggi Muhammadiyah, kemeriahan Muktamar bagaikan festival atau pesta pemilihan umum.
Di samping para utusan dari masing-masing provinsi datang merumuskan pikiran terbaik bagi umat dan bangsa, ribuan para penggembira dari seluruh Indonesia ikut datang menyemarakkan Muktamar.
Memperhatikan antusiasme para penggembira yang hendak datang pada Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 di Surakarta November esok, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan agar kegembiraan bermuktamar dirawat dengan disiplin terhadap peraturan yang telah ditetapkan panitia.
“Kita nanti Muktamar di Surakarta, datang harus gembira, pulangnya juga gembira, maka tidak boleh sakit. Untuk itu kita harus jaga protokol kesehatan,” pesan Haedar dalam pengajian di daerah Pilang, Selasa (12/7).
Haedar mengajak para penggembira untuk senantiasa seksama. Sebab status PPKM di Indonesia belum dicabut, WHO pun belum mengubah status dunia dari pandemi menjadi endemi. Apalagi sejauh ini telah ada 160 ribu rakyat Indonesia dan 6,4 juta masyarakat dunia yang gugur karena pandemi Covid-19.
“Maka keseksamaan kita tetap diperkuat. Sebab untuk bermuktamar nanti, kita harus gembira dan pulang tidak boleh sedih atau sakit karena terkena virus. Maka, kita ikuti ketentuan oleh panitia pusat dan panitia setempat,” imbuhnya.
Haedar juga menyampaikan optimisme pada kedisiplinan para penggembira. Menurutnya, kedisiplinan adalah hal yang penting agar muktamar nanti menjadi contoh dan teladan bagi warga bangsa.
“Saya percaya karena warga Persyarikatan akan jadi uswah hasanan dalam keteraturan. Yang penting jadikan muktamar kita ini jadi muktamar yang bermartabat, uswah hasanah dan muktamar yang berkemajuan,” pungkasnya. (afn/muhammadiyah.or.id)
sumber berita dari infomu.co
No comments yet.