bandungmu • Dec 15 2022 • 24 Dilihat
Oleh: Ace Somantri, Dosen UM Bandung
BANDUNGMU.COM — Sudah tidak sabar dan berharap segera pada momentum musyawarah wilayah Jawa Barat yang rencana digelar Cirebon bisa melahirkan pemimpin-pemimpin berjiwa dan berkarakter pembaru atau mujadid.
Jawa Barat atau tatar Sunda terbilang wilayah paling padat populasi penduduknya. Hampir menyentuh ke angka 40 juta. Jumlah penduduk tersebut sangat fantastis.
Pun sama dengan Muhammadiyah di Jawa Barat bahwa sebagai organisasi Islam, secara struktural jumlah pimpinan daerah dan cabang termasuk terbanyak ketiga setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Namun, ada catatan yakni masih dikategorikan belum menjadi yang terbanyak dalam hal amal usaha Muhammadiyah (AUM). Bahkan kondisi kemakmuran dan kesehatan amal usahanya masih terbilang di bawah standar makmur.
Pada musywil di Cirebon nanti, warga Muhammadiyah Jawa Barat sangat menunggu geliat dan agresivitasnya dalam menyeleksi calon-calon pimpinan Muhammadiyah wilayah. Pemimpin tersebut sangat diharapkan mampu menjadi penggerak, pembaru, dan pencerah Muhammadiyah di tatar Sunda.
Selama ini Jawa Barat terkenal dengan paham keagamaan yang cukup fundamental. Terkait gerakan Islam sejak dahulu hingga kini memang masih sangat terasa.
Populasi penduduk yang beragama Islam di Jawa Barat hingga menyentuh 97 persen dari total penduduknya. Termasuk wilayah terbesar jumlah penduduknya di Indonesia.
Oleh karena itu, wajar jikalau Muhammadiyah di tanah Pasundan ini sejatinya harus lebih maju dan berkembang dari daerah lain karena merupakan daerah dengan populasi muslim terbesar di Indonesia.
Jumlah penduduk yang sangat besar tersebut, sangat potensial untuk menjadi pasar dakwah persyarikatan, khususnya pada penguatan wawasan keislaman yang modern dan berkemajuan.
Ada faktor penguat sangat objektif dan faktual ketika kita bicara keislaman di Jawa Barat, yakni dalam rangka untuk meningkatkan kualitas beragama di tatar Sunda.
Masyarakat Jawa Barat terkenal dengan sikapnya yang ramah, bahkan terkenal “someah hade ka semah” (baik kepada tamu). Jadi, wajar ketika ada harapan besar bahwa Muhammadiyah di tatar Sunda harus lebih menggeliat dan dinamis untuk maju.
Bahkan dengan alasan itu pula, wajar kalau berharap bahwa ke depan di Muhammadiyah Jawa Barar muncul amal-amal usaha yang besar dan maju. Termausk sangat memungkinkan juga melahirkan pemimpin-pemimpin besar kaliber nasional dan internsional.
Tentu dengan catatan para pimpinan Muhammadiyah di Jawa Barat, baik itu wilayah, daerah, cabang, dan ranting memiliki sifat dan karakter sebagai mujadid organisasi yang tidak mengenal lelah dan putus asa. dalam mencerahkan umat. Dalam benak dan pikirannya hanya Muhammadiyah sebagai jalan berislam.
Muslim tatar Sunda yang dikenal ramah dan santun, sesungguhnya modal bagi persyarikatan untuk melebarkan paham Islam yang wasathiyah (moderat/tengah).
Muhammadiyah selama ini lebih banyak menampilkan cara berislam dengan santun dan beradab. Tidak mengedepankan fanatisme mazhab dan jauh dari perdebatan paham soal cabang dalam Islam (misalnya fikih).
Paham keislaman di persyarikatan Muhammadiyah ditampilakan sebagai organisasi pemberi solusi kepada umat dan masyarakat. Pendekatan komunikasi dakwahnya base on praktis dan strategis.
Nilai kemanfaatan dan kemaslahatan masyarakat sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan As-Sunnah maqbullah-lah yang dikedepankan. Ritual beragama mengedepankan semangat kebangkitan dan kemajuan umat Islam yang terbebas dan merdeka dari kemiskinan dan kebodohan atau tunailmu.
Muhammadiyah selalu memberikan pencerahan Islam wasathiyah dan membumikan ajaran Islam yang memberi solusi. Bermuhammadiyah sama halnya berislam, baik dalam mengamalkan tauhidulllah maupun menghindari laknatullah.
Secara praktis, bermuhammadiyah tidak semata-mata karena hanya mengikuti saja tanpa dasar dan landasan yang kuat. Namun, harus ada rujukan nash Al-Quran maupun As-Sunnah maqbullah.
Sekecil apa pun amaliyah Muhammadiyah bersandar pada nash. Begitupun ketika ada peristiwa kontemporer mengedepan kajian metode dan pendekatan tarjih atas nash-nash yang relevan dengan kasus yang dibahas, sekaligus menggunakan dalil-dalil multi disiplin ilmu.
Dengan kata kunci semua itu dilakukan untuk kemaslahatan dan kemanfatan umat saat ini, esok, hingga waktu yang akan datang. Selalu dengan tujuan yang sang mulia dan visioner atau berpandangan ke depan.
Para mujadid Muhammadiyah adalah mereka para penggerak, pencerah, dan juga pembaru gerakan dakwah Muhammadiyah yang lebih kritis dan dinamis. Tujuannya yakni mampu memberi inspirasi kepada warga Muhammadiyah untuk bersama melahirkan produktivitas dakwah amaliyah yang nyata.
Mereka bukan yang hanya pemimpin retoris yang banyak bicara dari mimbar ke mimbar. Namun, mereka adalah orang yang kerja nyata. Mereka bukan orang yang hanya berkelana ke sana kemari tanpa membawa gagasan terbarukan yang bermanfaat bagi umat.
Pemimpin mujadid memiliki gagasan terbarukan yang kreatif, inovatif, dan produktif. Rekam jejak dalam perjalanan beramalnya murni untuk gerakan dakwah Muhammadiyah, bukan untuk kepentingan pribadi dan golongan kelompoknya.
Pemimpin mujadid bukan pula memiliki pandangan hidup dan pandangan agama yang sempit. Mereka tidak beranggapan hanya kelompok dan golongannya yang dianggap paling layak menjadi pimpinan.
Isu darah segar dan kepemimpinan dinamis sangat perlu menjadi catatan. Oleh karena itu, musywil Muhammadiyah Jawa Barat di Cirebon nanti merupakan momentum yang sangat baik untuk menyikapi bahwa darah segar bukan hanya usianya, melainkan orang-orangnya baru, dan gagasannya baru.
Pandangannya soal strategi ke depan benar-benar memajukan gerakan Islam di Muhammadiyah agar memiliki bargaining position lebih berwibawa dan punya marwah sebagai organisasi yang mandiri, baik secara finansial maupun kekuatan sumber daya manusia.
Satu pesan yang pasti bahwa semua itu semata-mata untuk kemajuan Muhammadiyah, masyarakat tatar Sunda, bangsa Indonesia, bahkan berusaha untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat dunia. Wallahu ‘alam.***
sumber berita ini dari bandungmu.com
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.