Ngaso di MBS Prof Hamka Kota Madiun Ajak Wasathiah Beragama; Liputan Sri Mulyani, Kontributor PWMU.CO Madiun
PWMU.CO – Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prof Hamka Kota Madiun menggelar Ngaso alias Nagji Sore Menjelang Berbuka Bersama, Kamis (15/4/22). Selain untuk silaturahmi, ada tausiah dalam acara tersebut.
Sebanyak 110 orang hadir di Kampus MBS, Jalan Poncowati, Demangan, Kota Madiun. Mereka terdiri dari unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Madiun, majelis, lembaga, ortom, pimpinan amal usaha Muhammadiyah se-Kota Madiun, BPH, serta guru dan karyawan MBS Prof Hamka.
Dalam sambutanya, Ketua PDM Kota Madiun Sutomo berharap MBS Prof Hamka semakin baik. “Seiring bertambahnya tahun, santrinya semakin tambah,” harapnya.
Dia juga memberi semangat agar bisa menghasilkan cara menciptakan santri yang pantang mengeluh. “Tetap bertahan alias tidak kabur misalnya ketika dimarahi ustad atau ustadzah,” tuturnya.
Jadi, dia mengimbau agar guru dan karyawan MBS Prof Hamka tidak berputus asa membuat santri kerasan (nyaman) tinggal di sana. “Mari kita buat semuanya nyaman. Mulai dari murid, guru, santri, dan semuanya. Kita harus optimis dan husnudzan,” imbuhnya.
Sutomo menyatakan, PDM Kota Madiun akan terus mendukung program yang MBS rencanakan. “Utamanya, yang bisa menarik santri baik dari Madiun maupun luar kota,” tambahnya.
Jalankan Islam Kaffah
Sementara itu, Zaini Munir Fadloli—Mudir MBS Prof Hamka Kota Madiun—menilai kegiatan ini wujud sarana beribadah. “Apalagi dilakukan di bulan Ramadhan yang nantinya akan dicatat bernilai pahala,” ungkapnya.
Selain itu, dia menyatakan kegiatan itu untuk taklim atau mencari ilmu. “Karena mencari ilmu ini memiliki keutamaan yang sangat tinggi. Nah, kalau buka bersamanya ini ya untuk kelengkapanya saja,” jelasnya di sela-sela memberikan tausiah ‘Sikap Wasathiyah dalam Beragama’.
Dia melanjutkan, Allah SWT hakikatnya memerintahkan untuk menjalankan ajaran Islam secara kaffah (menyeluruh). Artinya, hendaknya menjalankan semua aspek ajaran Islam.
Muhammadiyah sendiri membagi ajaran Islam menjadi emoat aspek. Mencakup ajaran akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah. “Al-Quran ini kalau dibagi ya berisi empat ajaran itu,” beber Zaini—sapaan akrabnya.
Baca sambungan di halaman 2: Wasathiah Beragama