Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Orang Kota, Orang Desa tak Dibeda-beda

    Sep 30 202225 Dilihat

    BANDUNGMU.COM-Zahir bin Haram seorang miskin dengan penampilan fisik yang tak menarik. Dia berasal dari suku beduin yang tinggal di perkampungan di luar kota Madinah.

    Namun di balik semua itu, Zahir memiliki hati yang dipenuhi cinta kepada Rasulullah Saw. Setiap kali datang ke Madinah, dia selalu membawa oleh-oleh spesial untuk Rasul berupa buah segar, sayuran, madu dll. Rasulullah pun selalu memberikan oleh-oleh khas Madinah untuk Zahir saat pulang ke kampungnya.

    Di suatu siang yang cerah, Zahir sedang berdagang buah-buahan dan sayuran segar di pasar Madinah. Saat asyik berdagang, tiba-tiba ada seseorang dari belakang mendekat dan menutup mata Zahir.

    Sejenak Zahir kaget, siapa gerangan sosok yang bercanda menutup matanya. Tapi lalu Zahir bisa merasakan tangan halus yang lebih halus dari sutra. Ini adalah tangan Rasulullah Saw. yang mulia.

    Lalu Rasulllah berkata dengan nada bercanda, “Siapa mau beli budak ini dariku?”

    Mendengar candaan Rasulllah itu, Zahir menjawab, “Wahai Rasulullah, tidak ada yang mau membeli aku sebagai budak, aku tidak ada harganya”.

    Mendengar nada pesimis dari Zahir itu, Rasulullah menimpali, “Jangan berkata begitu Zahir. Sesungguhnya engkau sangat berharga, karena engkau mencintai Allah dan RasulNya”.

    Begitulah satu adegan yang sangat menyentuh menggambarkan bagaimana Rasulullah akrab dan bersenda gurau dengan seorang miskin yang berasal dari desa. Rasulllah sebagai orang kota, pemimpin negara, tetap hormat pada orang desa dan papa.

    Bahkan saking spesialnya Zahir di mata Rasulullah, beliau menganggap Zahir sebagai keluarga:

    إِنَّ لِكُلِّ حَاضِرَةٍبَادِيَةًوَبَادِيَةُاٰلِ مُحَمَّدٍزَاهِرُابْنُ حَرَامٍ

    Setiap kota punya orang suku beduin, dan suku beduin dari keluarga Muhammad adalah Zahir bin Haram.

    _Shahih Ibnu Hibban 3/107, Syarh As-Sunnah 13/181 Jama’ Al Wasail Fi Syarh Asysyamail._



    sumber berita ini dari bandungmu.com

    Author

    Share to

    Related News

    Kampus UMG

    Urun Rembug Pilrek UMG Periode 2025-2029

    by Jan 31 2025

    Secara resmi panitia pemilihan rektor (Pilrek) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG)  telah mensosi...

    Me-Muhammadiyahkan AUM secara Kaffah

    by Dec 30 2024

    Oleh: M. Islahuddin* Diakui atau tidak, bagi yang saat ini bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM),...

    Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren N...

    by Nov 22 2024

    Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU), adalah salah satu warisan b...

    Indonesia Berkemakmuran, Kemakmuran untu...

    by Nov 19 2024

    Menyongsong Milad ke-112 tahun ini, Muhammadiyah mengambil tajuk “Menghadirkan Kemakmuran untuk Se...

    Inilah 9 Rekomendasi Simposium Beda Seta...

    by Nov 16 2024

    IBTimes.ID – Simposium Best atau Beda Setara telah selesai digelar. Acara ini berlangsung selama d...

    Keberagaman Bukan Hanya Soal Kerukunan, ...

    by Nov 13 2024

    IBTimes.ID, Yogyakarta – Koordinator Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan GUSDURian, Jay Akhmad,...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top