Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Pahami Pelestarian Lingkungan Berkelanjutan Lewat Sky Farm

    Aug 30 202332 Dilihat

    Lokakarya Eco Bhinneka Muhammadiyah pada Minggu (27/8/23) lalu di Sky Farm Glenmore, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi

    Banyuwangi, CM – Eco Bhinneka Muhammadiyah bersama tokoh lintas agama, pemuda-pemudi lintas agama dan lintas komunitas menggelar Lokakarya Kerukunan dan Lingkungan untuk Memperkuat Kebudayaan. Adapun lokakarya tersebut berlangsung dari pagi hingga sore hari, pada Minggu (27/8/23) lalu di Sky Farm Glenmore, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Materi yang disampaikan antara lain mengenai sustainable living, pertanian organik, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Rain Harvest System, pengelolaan sampah organik, konservasi tanaman untuk tekstil, merawat kerukunan antarumat beragama, dan analisis masalah dengan dasar teori perubahan. 

    Narasumber dari Sky Farm dr. Anita mengawali materinya dengan kalimat pengingat, “Tidak ada peradaban, di atas bumi yang rusak.” Untuk sustainable living berbasis pada 3P yakni people, planet, and profit. Dengan bertumpu pada 5 (lima) konsep kemandirian, antara lain mandiri pangan, energi, air, pengelolaan sampah, dan mandiri serat. Dr. Anita mengajak peserta lokakarya untuk garden tour melihat secara langsung praktik kehidupan yang berkelanjutan.

    Ditanamnya tanaman sayur dan bunga beraneka ragam warna, nyatanya memiliki makna tersendiri. Masing-masing warna memiliki manfaatnya, misalnya ungu baik untuk otak, merah baik untuk kesehatan jantung, oranye baik untuk kesehatan mata, dan putih untuk kesehatan sendi dan tulang.

    Sky Farm Glenmore sendiri sudah menggunakan panel surya, jadi hemat listrik dan ekonomis untuk jangka panjang. Peserta diajak ke galeri produk ramah lingkungan. Ada produk berupa facial wash, facial foam, pasta gigi, dan essential oil. Peserta juga diperlihatkan instalasi untuk memanen air hujan. Hingga air hujan dapat langsung diminum. Rasanya segar dan menyehatkan tentunya. Sepanjang kegiatan konsumsi air minum peserta berasal dari hasil panen air hujan.

    Eco Bhinneka Muhammadiyah hadir untuk menghapus kecemasan intoleransi melalui pelestarian lingkungan. Toleransi negatif hanya mensyaratkan dengan membiarkan dan tidak menyakiti orang lain. Toleransi positif membutuhkan kerja sama dengan kelompok lain. Eco Bhinneka hadir melalui kedua pendekatan toleransi negatif dan positif. Toleransi dan kerukunan  dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor yaitu sikap dan perilaku umat beragama serta kebijakan negara/pemerintah yang kondusif bagi kerukunan umat.

    Pahami Pelestarian Lingkungan Berkelanjutan Lewat Sky Farm CirebonMU

    Pada era reformasi muncul kebebasan berpendapat yang banyak disalahgunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berbau intoleransi, sehingga muncul pikiran kebebasan dari wujud Hak Asasi Manusia yang membawa paham radikalisme. Konflik antarumat beragama umumnya tidak murni disebabkan oleh faktor agama, tetapi faktor politik, ekonomi, yang kemudian dikaitkan dengan agama. Penguatan kerukunan dan toleransi perlu terus menerus dilakukan terutama melalui sosialisasi pemahaman keagamaan yang moderat dan menekankan pentingnya toleransi dan kedamaian dalam kehidupan masyarakat yang majemuk.

    Kalimat bijak “Mulailah damai sejak dalam pikiran” mengajarkan perdamaian baik kepada diri sendiri maupun orang lain, menghapus prasangka tentang orang lain, dan menerima perbedaan yang ada. Damai itu bukan pasif melainkan kata kerja yang harus didengungkan ke setiap penjuru. Damai itu adalah perwujudan keberagaman.

    Windarti, Regional Manager Eco Bhinneka Banyuwangi memperkenalkan Theory of Change (ToC) kepada peserta lokakarya, sebagai cara eksplorasi sistematis yang menjelaskan secara komprehensif tentang sebuah perubahan yang diinginkan terjadi atas suatu kondisi tertentu. ToC bermanfaat dalam menyusun tujuan, rencana strategis, dan evaluasi program dengan 3 (tiga) elemen utama, yakni masalah, solusi, dan perubahan yang diinginkan. Peserta dilatih menganalisis satu dari tiga elemen utama ToC, yakni analisis masalah, dengan cara membuat pohon sebab dan pohon efek. Sehingga nanti dapat ditemukan solusi dari sebuah permasalahan. Kelompok Bunga Krokot yang terdiri dari Mahatma (pemuda Hindu), Sakti Aji (pemuda Trijati), Dyah Ayu (tokoh agama Katolik), dan Ardilla (tokoh adat) membuat pohon sebab permasalahan “Sampah Sisa Kegiatan”. Dari pohon sebab tersebut ditemukan cara penyelesaian masalahnya yakni dengan terlebih dahulu mengadakan sosialisasi edukasi tentang dampak sampah bagi kehidupan.  (Yan/Winda)

    Sumber : Eco Bhinneka Muhammadiyah

    sumber berita ini dari muriamu.id

    Author

    Share to

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top