bandungmu • Nov 22 2022 • 21 Dilihat
Oleh: Ace Somantri, Dosen UM Bandung
BANDUNGMU.COM — Sejak kedatangan di Solo, kami bersama keluarga besar perayarikatan Muhammadiyah Kabupaten Bandung dengan penuh antusias disambut panitia penerima di Surakarta PW Muhammadiyah Jawa Timur. Sajian minum dan makanan di dapur umum bukti kami menjadi bukti disambut baik.
Khusus peserta, dari LO yang ditugaskan jauh sebelum datang ke Solo, mereka sudah menyapa lebih dulu. Alhamdulillah, sejak kedatangan ke lokasi registrasi di Gedung Walidah, kita peserta menikmati sajian khusus bakso di truk baso dari Lazismu Jawa Timur.
Tim relawan dari berbagai divisi, terlihat sangat sibuk melayani para tamu dari jauh, baik peserta juga para penggembira yang datang terlebih dahulu sebelum pembukaan resmi muktamar.
Memang kami sebagai peserta benar-benar dilayani, menikmati jamuan malam pertama disuguhi acara yang menghibur jiwa dan raga yang sudah lama tak jumpa sebuah konser seni.
Imajnasi dari grup musik Letto membawakan lagu-lagu dengan lirik yang imajinatif, malam itu serasa kembali pada usia masa sekolah menengah atas dan ingat masa-masa remaja yang lebih banyak menikmati musik band anak muda.
Entah apa tujuan panitia penerima menjamu kami dengan hiburan yang membahagiakan. Namun berusaha berpikir positif terkait bahwa niat ketua panitia menerima dengan sajian nyanyian dan iringan musik bermacam jenis nyanyian dan musik.
Bagi generasi orang tua diberikan penampilan musik keroncong dan sedikit lebih muda ditampilkan grup musik band terkenal Letto yang berasal dari Jawa Tengah yang tampil mempesona di Edutorium UMS.
Terima Kasih kepada Ketua Panitia Pusat Drs H Marpuji MSi, Dr KH Tafsir, dan Prof Dr Sofyan Anif, beserta seluruh kru relawan di berbagai divisi.
Kiranya pantas mereka mendapatkan apresiasi lebih, tidak hanya sekedar ucapan terima kasih semata, melainkan diberikan penghargaan yang layak.
Kami yakin, kampus megah nan indah berwibawa terlihat membanggakan warga persyarikatan bermanfaat banyak orang. Membuat siapa pun melihat takjub akan kemegahan kampus Muhammadiyah yang dirawat dengan baik.
Apalagi belum lama UMS membuka cabang kelas luar negeri di Korea Selatan. Itu lebih membanggakan lagi karena kampusnya mampu menembus pasar global.
Maaf seribu maaf, kami datang hanya merepotkan keluarga besar persyarikatan Muhammadiyah Jawa Tengah. Semoga lelah para penggerak dan pencerah agama Allah SWT melalui persyarikatan Muhammadiyah di seluruh Jawa Tengah, baik pimpinan wilayah, daerah, cabang, dan ranting Muhammadiyah serta seluruh amal usahanya mendapatkan balasan setimpal berlipat ganda, serta diberikan keberkahan dengan kemajuan yang luar bisa dan hebat.
Siapa pun mereka para penggerak diberikan sehat jasmani dan ruhani. Amaliyahnya tidak berhenti dalam ruang terbatas di dunia. Namun, menembus dinding langit menyampaikan pesan bahwa segala hal ihwal yang terjadi luar biasa hebat, keadilan dan kebenaran yang hakiki itu semua milik-Nya.
Kita bisa bayangkan, kontribusi peserta muktamar yang hanya 500.000 rupiah lebih kurang dapat menikmati lebih dari nilai uang tersebut. Selama dua malam dan tiga hari di hotel dilayani dengan hormat dan santun.
Para LO setiap saat selalu standby selalu memberi kabar perjalanan ke mana pun peserta harus hadir. Mereka para mahasiswa UMS yang ramah, terlihat tidak lelah, malah selalu terlihat bahagia. Semoga mahasiswa UMS terus bertambah dari tahun ke tahunnya, para dosen dan karyawannya sejahatera.
Juga gerak langkah dakwah persyarikatan Muhammadiyah di Jawa Tengah terus maju memberikan sinar pencerahan pada warga masyarakat.
Kami banyak memetik arti dari sebuah kekhusyuan berdakwah secara berjamaah, sekalipun bukan daerah atau kota julukan pendidikan. Namun, faktanya UMS simbol kemajuan dakwah Muhammadiyah di Jawa Tengah.
Muktamar di Solo pasti tidak murah, berharap kita semua tidak terbius fatamorgana gebyar dan megahnya sebuah gedung membanggakan. Itu semua simbol dari hasil kerja keras dan cerdas serta ikhlas.
Bagi persyarikatan Muhammadiyah yang belum sehebat dan semewah Jawa Tengah, tidak melongo hanya takjub saja, melainkan segera menyusun renca strategi dan aksi mengejar ketertinggalan dalam berdakwah amar maruf nahyi munkar.
Di Solo menjalin ukhwah, berharap tidak sekedar menghabiskan harta dan waktu dengan gembira setelah pulang kembali lupa apa yang harus dikerjakan. Semoga tidak lupa.
Tradisi dan rutinitas, biasanya setelah muktamar disusul dengan permusyawaratan tingkat wilayah dan daerah, hingga cabang dan ranting Muhammadiyah. Di Solo kita bertemu, di Surakarta kita berpisah, namun ukhwah tetap terjaga untuk persyarikatan jaya. Wallahu “alam.***
sumber berita ini dari bandungmu.com
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.