Yogyakarta – Penutupan Seminar Nasional: Sosialisasi Kalender Hijriah Global digelar menjelang waktu zuhur pada Sabtu, 6 Januari 2024. Dalam sambutannya, Wakil Rektor UAD, Drs. H. Parjiman, M.Ag. menyampaikan terima kasih kepada PP Muhammadiyah khususnya MTT PP Muhammadiyah yang telah memberikan kepercayaan kepada UAD untuk menjadi tuan rumah Seminar Nasional ini. Parjiman juga menyampaikan terima kasih kepada peserta dan permohonan maaf apabila banyak kekurangan selama penyelenggaraan kegiatan. Beliau berharap semoga ilmu yang diperoleh pada Seminar Nasional ini dapat bermanfaat, dan Masyarakat menunggu hasil Keputusan Tarjih terkait kalender ini.
Adapun Dr. H. Hamim Ilyas, M.A., selaku Ketua MTT PP Muhammadiyah menegaskan bahwa proses penggunaan KHGT ini harus dilakukan secara cantik seperti permainan bola tiki-taka, dalam rangka meninggikan peradaban manusia. KHGT merupakan bentuk kesadaran akan waktu sebagaimana disebut dalam surah al-‘Ashr, bahwa kesadaran waktu berperan untuk membebaskan manusia dari khusrin. KHGT merupakan keadaan baik berkalender, doa kita ihdinash-shiratal-mustaqim semoga dikabulkan Allah swt.. Shiratul-mustaqim adalah jalan orang yang dianugerahi Allah dengan an-nikmah, yaitu jalan yang jelas, mudah, terdekat dan tercepat untuk mencapai yang dituju, yaitu keadaan baik pada semua bidang kehidupan). Kehidupan baik berkalender adalah berkalender hijriah global tunggal, one day one date.
Hamim berpesan agar dalam menyosialisasikan KHGT harus dengan senang hati dan bergembira, bertiki-taka dengan cantik, dan dilakukan dengan gembira. KHGT merupakan Keputusan muktamar, dengan sosialisasi berarti membantu PP melaksanakan hasil Muktamar.
Sebagai sambutan penutupan, Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A. selaku Ketua PP Muhammadiyah mengucapkan terima kasih kepada UAD yang telah bersedia berkolaborasi dengan MTT PP Muhammadiyah menyelenggarakan acara ini. UAD adalah salah satu tulang punggung Tarjih, karena ada Pusat Tarjih di UAD, dengan Ketua Pusat Tarjih dari UAD dan seluruh anggaran dari UAD. Semoga menjadi amal jariah dan doa kebaikan untuk seluruh Civitas UAD. Terima kasih juga kepada para peserta yang masih bertahan dan bersemangat sampai penutupan. Ini menimbulkan optimisme, berarti oang Muhammadiyah adalah mujtahid (pejuang) tidak dalam intelektual saja, tetapi juga sampai turun ke lapangan.
Syamsul Anwar memberi dua catatan penting, pertama, kita sudah sampai pada titik yang tidak bisa mundur lagi untuk memperjuangkan kalender global. Tidak ada lagi jalan untuk kembali. Sudah dua kali KHGT diputuskan di Muktamar, yaitu Muktamar ke-47 (2015), dan Muktamar ke-48 di Solo (2022). Kedua, karena kita utang peradaban 14 abad, KHGT adalah pelunasan utang itu. Ini perjuangan kita bersama, ijtihad dan jihad kita semua, untuk mengomunikasikan pada masyarakat sehingga bisa diterima. Jangan frontal cara menyampaikannya. KHGT bersifat memperluas wujudul hilal, mencakup yang bukan wujudul hilal, bahkan mencakup yang hilalnya masih di bawah ufuk. -Amr