Friday, November 22, 2024
33.9 C
Gresik

Pemateri Berpengalaman Berikan Pelatihan Jurnalistik Kebencanaan Kepada Relawan Muhammadiyah Jabar

BANDUNGMU.COM, Kuningan — Sebanyak 35 relawan kebencanaan Muhammadiyah dari wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, atau Ciayumajakuning mengikuti Pelatihan Jurnalistik Kebencanaan yang digelar oleh Pusat Studi Media Digital dan Kebijakan Publik Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, MDMC Jawa Barat, dan Lazismu Jawa Barat, di Villa Kampung Gunung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dari Sabtu-Minggu (22-23/06/2024).

Peserta pelatihan merupakan perwakilan dari Lazismu dan pengurus MDMC. Tidak hanya dari wilayah Ciayumajakuning, tetapi ada peserta dari Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis.

Ketua Pusat Studi Media Digital dan Kebijakan Publik UM Bandung Roni Tabroni menjelaskan bahwa ini merupakan pelatihan ketiga atau terakhir yang digelar. Sebelumnya pelatihan serupa digelar pada 17 dan 18 Februari 2024 di Villa Manglayang, Kabupaten Bandung, untuk relawan di wilayah Bandung Raya. Kemudian, pelatihan ketiga di Kampung Rawacina, Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur, dari 09-10 Mei 2024.

Manajemen informasi

Roni menuturkan bahwa pelatihan ini penting dilakukan terhadap relawan kebencanaan Muhammadiyah di daerah agar para relawan memiliki pemahaman tentang publikasi. Informasi yang masif dan lengkap terkait kondisi bencana di lokasi kejadian penting disebarluaskan kepada para jurnalis sebagai materi awal, di samping aktivitas kerelawanan dalam penanggulangan bencana.

“Alhamdulillah kita bersyukur bahwa kader-kader MDMC se-Jawa Barat sudah terpapar ilmu jurnalistik sehingga kita berharap mereka lebih aware tehadap dunia informasi. Kedua, hari ini menjadi PR MDMC di tengah kehebatannya dalam menangani bencana yaitu pada aspek pengelolaan informasi. Mereka yang telah mengikuti kegiatan ini, selain peduli terhadap dunia informasi, juga butuh keterampilan dalam manajemen informasi sesederhana mungkin,” kata Roni.

Melalui pelatihan ini, kata Roni, MDMC Jawa Barat diharapkan memiliki divisi khusus yang menangani publikasi dan informasi sehingga penanganan kebencanaan yang dilakukan para relawan bisa diketahui.

Guna memberikan materi yang tepat, dihadirkan sejumlah narasumber berpengalaman sebagai wartawan, baik di televisi, cetak, maupun online termasuk dari akademisi. Antara lain dosen Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon sekaligus Ketua PDM Kuningan Abdul Jalil Hermawan yang memberikan materi pengenalan jurnalisme bencana.

Lalu, wartawan Senior Tribun Jabar Arief Permadi sekaligus dosen prodi Ilkom UM Bandung yang memberikan materi teknik membuat rilis peristiwa dan penanganan kebencanaan. Narasumber lainnya yakni Resti Ernawati, dosen prodi Ilkom UM Bandung sekaligus Produser Radio K-Lite 107,1 FM Bandung, dengan memberikan materi media relations kebencanaan.

Lalu, Agung Tirta Wibawa, dosen prodi Ilkom UM Bandung dan praktisi media sosial, dengan materi konten media sosial penanganan kebencanaan. Terakhir, Produser Lapangan CNN Indonesia dan News Anchor Transmedia Jawa Barat sekaligus dosen prodi Komunikasi Penyiaran Islam UM Bandung Zaiul Khaq. Ia memberikan materi mengenai teknik membuat video jurnalistik penanganan kebencanaan.

Menurut Zaiul, pelatihan ini penting diberikan kepada para relawan agar mereka mengetahui bagaimana mengumpulkan informasi dan dokumentasi berupa foto dan video yang baik sehingga tidak mubazir.

“Ini sangat dibutuhkan oleh para relawan karena biasanya saat terjadi bencana mereka yang pertama ada di lokasi. Jadi, dengan adanya pelatihan ini, saya yakin mereka tidak lagi bingung mendokumentasikan, termasuk ketika diwawancara oleh televisi secara langsung sebagai info awal mereka mampu,” ujar Zaiul.

Langkah maju

Sementara itu, Sekretaris MDMC Jawa Barat Ade Irvan Nugraha menuturkan bahwa kegiatan ini menjadi satu langkah maju bagi relawan MDMC Jawa Barat. Pasalnya, selama ini para relawan masih terkendadala dalam hal manajemen informasi. Oleh karena itu, melalui pelatihan ini dirinya berharap mereka piawai dalam menyebarluaskan informasi yang selama ini kurang terpublikasikan kepada masyarakat.

“Dari pelatihan ini kami berharap punya agen-agen di daerah sehingga informasi yang dari daerah itu bisa lebih cepat sampai ke tingkat wilayah, bahkan mungkin ke tingkat pusat. Jadi, kami mempersiapkan segala sesuatunya, salah satunya melalui pelatihan ini,” kata Ade.

Ade menambahkan, dari pelatihan serupa yang sudah digelar sebelumnya menunjukkan hasilnya. Dokumentasi yang dibuat relawan cukup masif dan layak untuk jadi konten di media mainstrem. Namun, menurutnya, pelatihan semacam ini harus terus digalakkan agar pemahaman jurnalistik kebencanaan para relawan semakin terasah.

Apresiasi peserta

Sejumlah peserta pelatihan yang hadir mengaku beruntung bisa mengikuti pelatihan ini. Pasalnya, selain mendapatkan pemahaman kejurnalistikan, juga materi-materi yang disampaikan dapa dengan mudah dipahami. Seperti yang diakui Maria Elita, peserta asal Indramayu.

“Sangat luar biasa ya, walaupun ini hanya dua hari, dan ini sebuah pembelajaran baru kalau buat saya pribadi. Memang di setiap daerah kekurangan kita adalah publikasi. Dokumentasi selama ini hanya untuk pribadi,” kata Maria.

Hal yang sama juga diungkapkan Arif Zaenul Arif, peserta dari Tasikmalaya. Menurutnya, ini merupakan pelatihan jurnalistik pertama yang diikuti. Materi yang disampaikan langsung kepada inti materi. “Materi yang diberikan itu sangat mudah dipahami. Apalagi ditunjang dengan praktikum yang diberikan dan dibekali tips and trik yang sangat memudahkan bagi kami untuk menerapkan materi yang diberikan,” ujarnya.

Antusiasme peserta terlihat saat mengikuti pemaparan materi, termasuk saat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Hal ini menjadi potensi dasar yang dimiliki para peserta.***(zai/psmdkp)



sumber berita ini dari bandungmu.com

Author

Hot this week

Prodi Bioteknologi UM Bandung Ajak Siswa SMP Pahami Dampak Buruk Zat Adiktif

BANDUNGMU.COM, Bandung — Program Studi Bioteknologi Universitas Muhammadiyah (UM)...

Workshop Bahas Sanitasi dan Stunting: Aisyiyah Jawa Timur Gandeng USAID IUWASH Tangguh

Surabaya – Isu sanitasi dan air bersih menjadi perhatian...

Milad ke-112 Muhammadiyah , MI Assa’adah Gelar Aksi Pungut Sampah untuk Lingkungan Bersih

GRESIK - Dalam rangka memperingati Milad ke-112 Muhammadiyah, Madrasah Ibtidaiyah...

PCIM dan PCIA Pakistan Gelar Seminar Kesehatan Mental Untuk Keluarga Multikultural

BANDUNGMU.COM, Pakistan – Perbedaan budaya sering menjadi tantangan bagi...

Exploring bisexuality – uncovering the possibilities

If you’re unsure just what youare looking for, or...

Topics

Prodi Bioteknologi UM Bandung Ajak Siswa SMP Pahami Dampak Buruk Zat Adiktif

BANDUNGMU.COM, Bandung — Program Studi Bioteknologi Universitas Muhammadiyah (UM)...

Workshop Bahas Sanitasi dan Stunting: Aisyiyah Jawa Timur Gandeng USAID IUWASH Tangguh

Surabaya – Isu sanitasi dan air bersih menjadi perhatian...

Milad ke-112 Muhammadiyah , MI Assa’adah Gelar Aksi Pungut Sampah untuk Lingkungan Bersih

GRESIK - Dalam rangka memperingati Milad ke-112 Muhammadiyah, Madrasah Ibtidaiyah...

PCIM dan PCIA Pakistan Gelar Seminar Kesehatan Mental Untuk Keluarga Multikultural

BANDUNGMU.COM, Pakistan – Perbedaan budaya sering menjadi tantangan bagi...

Exploring bisexuality – uncovering the possibilities

If you’re unsure just what youare looking for, or...

Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren NU yang Kurang Relevan

Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU),...

Milad Muhammadiyah: Gerakan Keterbaruan Persyarikatan (2)

Oleh: Ace Somantri* BANDUNGMU.COM – Gerakan keterbaruan bukanlah hal yang...
spot_img

Related Articles