Muhammadiyah • May 25 2022 • 59 Dilihat
MUHAMMADIYAH.OR.ID, KUPANG—Pendeta. Lipiyus Biniluk, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua di acara Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah – ‘Aisyiyah ke-48 menyebut bahwa kerukunan umat beragama di Tanah Papua terpelihara, hanya ada riak-riak kecil sebagaimana yang dialami di daerah atau wilayah lain di Indonesia.
Pada seminar yang dilangsungkan pada, Rabu (25/5) di Universitas Muhammadiyah (UM) Kupang secara daring ini Pdt. Lipiyus Biniluk bahkan menyebut praktek kerukunan umat beragama di Tanah Papua patut menjadi pilot project bagi daerah-daerah lain.
Dia juga mengakui peran Muhammadiyah dalam mencerdaskan anak bangsa dan menjaga kerukunan di Tanah Papua. Dia menjelaskan, konflik yang sering terjadi di sana sering disebabkan oleh politik, ekonomi, dan lain-lain, amat jarang konflik yang bermotif agama terjadi di Tanah Papua.
Menurutnya, di daerah-daerah dengan multikulturalisme yang tinggi kerukunannya harus senantiasa dipelihara, tidak boleh dibiarkan. “Perlu tokoh-tokoh agama mengambil peranan penting menjaga kerukunan umat beragama di bangsa ini,” ungkapnya.
Selain itu, kerukunan umat beragama juga didukung oleh budaya lokal yang toleran. Dalam pengalaman pribadinya, setiap ada rapat FKUB yang dipimpinnya, sulit membedakan mana dari pihak Kristen, Islam, Hindu, Katolik, dan lainnya. Hal itu disebabkan karena kesatuan pandangan tentang kerukunan yang mereka miliki.
“Doa dan harapan kita bersama kita harus membangun bangsa ini, aman, rukun dan damai. Tidak boleh ada lagi radikalisme, terorisme ada di Indonesia, merasa benar sendiri di Indonesia. Perahu besar Indonesia milik bersama, milik semua agama,” ucapnya.
Menurutnya, cinta dan kasih perlu sekali disampaikan ke bangsa Indonesia. Dalam ajaran yang diyakininya, Pdt. Lipiyus menyebut bahwa cinta dan kasih tidak boleh terkotak-kotakan agama. Dia menegaskan bahwa, hidup rukun tidak hanya tercermin dari tidak berumusuhan, melainkan juga tercermin dalam kerjasama untuk kepentingan bersama.
“Contoh Muhammadiyah di sini banyak kaum Kristen yang sekolah (di sekolah-sekolah Muhammadiyah), dan juga ada beberapa pengurus juga ada di sana. Itulah toleransi, itulah kebersamaan,” ucapnya.
Pdt. Lipiyus berharap Muhammadiyah ini toleransi nyata, bahkan di seluruh Indonesia patut dijadikan teladan dalam pembangunan kerukunan umat beragama. “Muhammadiyah ini bagus, perlu menularkan hal-hal positif itu kepada bangsa ini, Muhammadiyah harus lebih proaktif kedepan”. Tegasnya.
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id
muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
View all postsmuhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.