Tuesday, October 22, 2024
28.3 C
Gresik

Penulis Muhammadiyah Harus Punya Pikiran Kritis

Girimu.com Dalam acara Temu Penulis Muhammadiyah Jawa Timur di Convention Hall Sengkaling Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Sabtu, 2 Maret 2024, sastrawan nasional Okky Madasari menekankan pentingnya pikiran kritis dan pembahasan menarik dalam menulis.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Majelis Pustaka, Informasi, dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur dan juga menjadi momen peluncuran Aliansi Penulis Muhammadiyah (APIMU).

Okky Madasari mengatakan, “Kritis di sini maksudnya adalah mampu membedah keseluruhan data, fakta, kejadian, dan segala informasi dari topik yang akan dibahas. Dengan begitu, tulisan yang disusun bisa lebih berbobot dan tidak hanya membahas di kulitnya saja. Kritis juga menjadi langkah pertama dalam menulis teks yang bagus.”

Pikiran kritis, menurut Okky, menjadi alat untuk mencari persoalan yang ingin dibahas, membuka pandangan, dan perspektif akan suatu kajian. Hal ini penting tidak hanya dalam menulis esai, tapi juga dalam tulisan fiksi.

Okky juga menjelaskan perbedaan antara tulisan fiksi dan esai, di mana esai opini harus memperhatikan data, sementara fiksi harus berani mendobrak sekat-sekat imajinasi.

Selain itu, pikiran kritis juga membentuk penulis untuk lebih bertanggung jawab dengan tulisan yang dihasilkan, membedakan antara penulis yang paham ilmu kepenulisan dengan pengguna media sosial yang asal membuat cuitan.

Okky menambahkan, “Bedakan antara kritis dan kritik. Kalau kritik itu memberikan komentar atas kebijakan, pandangan, atau apapun itu. Lawan kata kritik itu adalah pujian. Nah, tulisan itu juga bisa menjadi alat pujian atau branding. Tapi kembali lagi, data yang dilampirkan juga harus berdasarkan dengan fakta yang ada.”

Di akhir acara, Okky memberikan pesan kepada seluruh peserta untuk tidak perlu minder dengan latar belakang pendidikan yang ditempuh, karena latar belakang pendidikan yang berbeda dapat menjadi senjata dan pandangan yang berbeda dalam melihat suatu perkara yang diangkat.

Turut hadir Sekretaris PWM Jawa Timur Prof Dr Biyanto MAg yang meluncurkan APIMU pada kesempatan itu. Menurutnya, Muhammadiyah memang harus memiliki banyak penulis.

Maka, hadirnya aliansi ini diharapkan mampu mencetak penulis-penulis andal yang memberikan perspektif dalam berbagai permasalahan.

“Menulis itu memerlukan 3M. M yang pertama adalah menulis, kemudian yang kedua adalah menulis lagi. Terakhir, M yang ketiga yakni menulis lagi. Menulis itu terus berlanjut dan tiada akhir. Semoga APIMU mampu berkiprah dengan apik dengan beragam cara dan upaya,” ujar Okky Madasari.

Foto: Ahmad Azharuddin

Author

Hot this week

Topics

spot_img

Related Articles