Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Perkuat Dakwah Berkemajuan, ‘Aisyiyah Siap Tampung Kader Muda

    Nov 09 202231 Dilihat

    BANDUNGMU.COM – Kepemimpinan ‘Aisyiyah masa depan harus mengakomodasi kader-kader muda potensial untuk masuk dalam jajaran kepengurusan. Keberadaan anak-anak muda tersebut sangat dibutuhkan untuk memperkuat dakwah Islam berkemajuan.

    “Tantangan dakwah ke depan sangat berat. Para pemimpin ‘Aisyiyah harus mampu membangun kultur organisasi baru, beradaptasi, dan melakukan penyesuian-penyesuaian dalam strategi dakwahnya,” kata sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Dr. Tri Hastuti Nur Rochimah, M.Si dalam Muktamar Talk bertajuk “Kepemimpinan Transformatif ‘Aisyiyah di Masa Depan”, Selasa (8/11/2022).

    Acara yang diselenggarakan TVMU tersebut juga menghadirkan Ketua PP Nasyiatul ‘Aisyiyah Diyah Puspitarini, M.Pd.

    Tri Hastuti menjelaskan, salah satu tantangan berat ke depan adalah masalah digitalisasi. Teknologi dari tahun ke tahun akan terus berkembang. Hal ini membuat para pemimpin ‘Aisyiyah di semua level harus memiliki kemampuan beradaptasi dalam mengelola organisasi.

    “Bagaimana mengelola organisasi di tengah perkembangan digital yang luar biasa. Ada dakwah digital, di mana ‘Aisyiyah harus mampu membawa nilai-nilai Islam berkemajuan. Tantangan ini harus dijadikan peluang, sehingga bisa mengembangkan organisasi menjadi lebih kuat,” ujar dia.

    Tri Hastuti lalu menyebut pengalaman di masa pandemi covid-19. Di masa itu, seluruh aktivitas organisasi tidak bisa dilakukan dengan tatap muka. Karena itu, forum-forum online digelar sangat massif.

    Dengan pengalaman itu, terang dia, banyak kader ‘Aisyiyah yang akhirnya bisa melek teknologi. Mereka dipaksa belajar cepat agar bisa menggunakan instrumen-instrumen digital.

    “Hasilnya kemarin, saat simulasi e-voting, semuanya berjalan lancar. Mulai dai proses awal sampai ke bilik. Mereka benar-benar bisa maksimal dalam memanfaatkan teknologi,” jelas Tri Hastuti .

    Disinggung soal pemilihan kepemimpinan ‘Aisyiyah dalam Muktamar ke-48 mendatang, Tri Hastuti menjelaskan jika sekarang sudah ada 105 nama yang akan dipilih dari Tanwir ‘Aisyiyah. Dari 105 nama itu akan dipilih menjadi 39 orang di muktamar mendatang.

    “Kalau di ‘Aisyiyah modelnya memilih 13 pemimpin, kemudian dipilih 7 orang yang bersidang sebagai formatur. Nanti ada tambahan 10 orang, sehingga pimpinan ‘Aisyiyah sebanyak 23 orang,” bebernya.

    Kata dia, pemilihan kepemimpinan ‘Aisyiyah melalui formatur, prosesnya melalui musyawarah mufakat. Siapa yang ditunjuk menjadi ketua, sekretaris, bendahara, dan seterusnya.

    Menurut dia, kepemipinan ‘Aisyiyah seperti halnya Muhammadiyah menganut azas kolektif kolegial. Di mana dalam mengelola organisasi, setiap keputusan tidak hanya dilakukan satu orang, tapi dimusyawarahkan bersama-sama.

    Sementara itu, Diyah Puspitarini mengatakan, mereka yang dipilih menjadi pemimpin di ‘Aisyiyah harus sudah selesai dengan urusan atau .persoalan dirinya.

    “Istilah di Muhammadiyah bukan pengurus, tapi pemimpin. Itu artinya pemimpin di atas level kader. Kader itu inti penggerak. Pemimpin yang mengelola, dia harus bisa memimpin diri sendiri dan organisasi,” jelasnya.

    Dia juga sepakat dengan model kepemimpinan kolektif kolegial karena sangat efektif dan sudah terbukti. Dengan model ini tidak pemilihan pimpinan berdasarkan kompetensi dan keputusan-keputusan yang diambil tidak subjektif, tapi sangat objektif.

    Diyah juga menyoroti tentang keberadaan ‘Aisyiyah yang memberikan kontribusi besar untuk bangsa ini. “Kita tahu Aisyiyah ini sebagai organisasi progresif bukan hanya di Indonesia tapi dunia, Tidak ada organisasi muslim perempuan yang seprogresif ‘Aisyiyah,” tegasnya.

    “Coba kalau tak percaya dicari saja, organisasi perempuan mana yang punya universitas, hanya ‘Aisyiyah,” imbuh dia.

    Bagi Diyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA) melihat ‘Aisyiyah tidak hanya sebagai ibu, tapi juga panutan dalam mengelola organisasi. NA selalu berupaya meniru ‘Aisyiyah dalam mengelola potensi, membangun organisasi, dan sebagainya.

    Diyah juga sepakat kepemimpinan ‘Aisyiyah mendatang bisa berkolabiorasi dengan anak-anak muda. “Kolaborasi senior dan kader muda yang inovatif, kreatif, memiliki banyak jaringan,” pungkasnya.



    sumber berita ini dari bandungmu.com

    Author

    Share to

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top