Perkuat Peran, Pemuda Muhammadiyah Fokus social-entrepreneur dan Politik Kebangsaan

Kabar0 Dilihat
banner 468x60

GIRImu.com – Pemuda Muhammadiyah melakukan penguatan peran organisasi dengan fokus pada 4 aspek. Keempatnya adalah peneguhan Islam berkemajuan, penguatan keilmuan, social- entrepreneur, dan politik kebangsaan. Itu dilakukan agar peran nyata Pemuda Muhamadiyah bisa dirasakan, tidak hanya oleh internal elemen organisasi, tetapi juga oleh masyarakat, bangsa, dan negara.

Hal itu dikemukakan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla ditemui seusai Kajian Ahad Pagi di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM)  Gresik, Jawa Timur, Minggu (2/7/2023). Dzulfikar menyampaikan kajian yang diikuti ratusan kader dan simpatisan Muhammadiyah serta para pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik.

“Belakangan ini kami memang kerap meng-under line pada dua hal yang terakhir, yakni gerakan social-entrepreneur, kemudian gerakan politik kebangsaan. Namun ke depan akan sama-sama kita ikhtiarkan, sehingga keempatnya sama-sama kita wujudkan,” tandas Dzulfikar.

Ia mengakui, memasuki tahun politik yang puncaknya ditandai dengan pelaksanaan pemilu 2024, aspek politik mau tidak mau akan mendapat perhatian khusus. Meski demikian, Pemuda Muhammadiyah akan berupaya untuk tidak terjebak dan larut pada euforia politik praktis, misalnya mendukung partai politik (parpol) tertentu dalam kontestasi pemilu.

Menurut dia, itulah implementasi dari gerakan politik kebangsaan yang memiliki peran strategis untuk kemajuan masyarakat dan bangsa. Konsekuensinya, kata Dzulfikar, perlu penyiapan kader berkompetensi tinggi untuk mengambil posisi-posisi strategis di berbagai lembaga negara. Ia menegaskan, kalaupun kelak banyak kader Pemuda Muhammadiyah berhasil menempati posisi-posisi penting sebagai bagian dari proses politik, jangan sampai itu dicapai karena praktik politik dagang sapi atau politik transaksional, tapi memang karena kapasitas atau kemampuan yang dimiliki.

“Bahwa duduknya teman-teman pemuda di berbagai lembaga negara itu, karena memang mampu mengemban amanat, bukan karena hasil politik dagang sapi,” tandasnya.

Karena itu, ia minta kader-kader terbaik Pemuda Muhammadiyah secara personal mesti menyiapkan diri secara maksimal jika mau ikut dalam kontestasi politik lewat saluran parpol. Pemuda Muhammadiyah, katanya, secara kelembagaan tidak akan melakukan aksi dukung-mendukung terhadap parpol tertentu. Namun, organisasi tetap mempersilakan para kadernya untuk mengambil peluang lewat parpol mana pun yang dipilih sebagai sarana perjuangan.

“Kalau teman-teman banyak yang berhasil lewat berbagai parpol, suatu saat kan bis akita panggil untuk dititipi agenda-agenda politik kebangsaan yang memberikan manfaat kepada masyarakat. Jadi, tidak harus lewat partai ini atau itu, silakan lewat pintu mana saja. Pilihan politik itu seperti muamalah, silakan saja mau lewat partai mana. Dan, Pemuda Muhammadiah akan menjadi common speace, menjadi ruang bersama mereka,” ujarnya seraya menekankan agar kader-kader Pemuda Muhammadiyah mampu menunjukkan peran terbaiknya untuk kemajuan bangsa dan negara, serta masyarakat. (har)

Author