PWMU CO • May 05 2022 • 71 Dilihat
PWMU.CO– Persatuan umat menjadi pesan Idul Fitri disampaikan oleh khotib KH Drs Choiruddin MAg di Tugu Pahlawan Surabaya, Senin (2/5/2022).
Shalat Id diadakan oleh PCM Bubutan dengan imam Fursan Robbani, santri Ma’had Umar bin Khattab asal Bali yang sudah hafidh Quran di usia 18 tahun. Jamaah mencapai 7.000 orang mendengarkan pesan persatuan umat.
KH Drs Choiruddin MAg mengatakan, dalam surat al-Hujurat : 10 dan QS Yunus: 99 Allah menjelaskan,
{ إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ} [الحجرات: 10]
Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah pasti kamu mendapat rahmat.
{ وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَآمَنَ مَنْ فِي الْأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُونُوا مُؤْمِنِين} [يونس: 99]
Jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang di bumi seluruhnya. Tetapi apakah kamu (hendak) memaksa manusia agar mereka menjadi orang-orang yang beriman?
Perbedaan pendapat (ikhtilaf) pasti terjadi. Di kalangan sahabat pada masa Rasulullah saw masih hidup juga ada. Seperti perbedaan pendapat saat Rasulullah memerintahkan sahabat pergi ke Bani Quraidhoh. Nabi mengatakan,
لَا يُصَلِّيَنَّ أَحَدٌ الْعَصْرَ إِلَّا فِي بَنِي قُرَيْظَةَ
Jangan sekali-kali salah seorang dari kalian shalat Ashar kecuali di perkampungan Bani Quraizhah.
Lalu tibalah waktu shalat ketika mereka masih di jalan. Sebagian berkata, kami tidak shalat kecuali telah sampai tujuan. Sebagian lain berkata, bahkan kami akan melaksanakan shalat. Kejadian tersebut diceritakan kepada Nabi saw. Nabi tidak mencela seorang pun dari mereka. (HR Bukhari dari Ibnu Umar ra)
”Hanya saja tatkala perbedaan pendapat tidak disikapi dengan benar, maka menjadi pintu masuknya fitnah yang bisa dimanfaatkan oleh musuh Islam untuk mengadu domba antar umat Islam sehingga tidak ada lagi rasa pembelaan terhadap sesama saudara seakidah yang berbeda pendapat dengannya,” tutur Kiai Choiruddin, pengasuh Pondok Pesantren Ummul Quro Surabaya..
Ketika jenazah Rasulullah saw para sahabat ikhtilaf dalam hal pemakamannya. Ada yang berpendapat, dimakamkan di dalam masjid. Sebagian lagi berpendapat dimakamkan bersama para sahabatnya di pemakaman Baqi’.
Abu Bakar ra berkata,”Saya pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, tidak seorang pun dari nabi yang meninggal dunia melainkan ia dimakamkan di mana ia meninggal. Maka kasur tempat Rasulullah saw meninggal diangkat. Makam Rasulullah saw digali di bawah kasur itu. (Sirah Ibn Hisyam)
”Semua ikhtilaf itu diselesaikan dengan tuntunan sunnah Rasulullah saw,” kata Wakil Ketua PDM Surabaya.
Choiruddin menganjurkan persatuan umat dengan menyelesaikan perbedaan pandangan merujuk pada surat an-Nisa’: 59.
{ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا (59) } [النساء: 59]
Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya). Jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya.
Rujukan kedua pada surat Ali Imran: 103
{ وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ} [آل عمران: 103]
Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karuniaNya kamu menjadi bersaudara, sedangkan kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu pasti kamu mendapat petunjuk.
Choiruddin menjelaskan ancaman Allah jika persatuan umat Islam gagal dilaksanakan.
Pertama, tidak punya kekuatan
{وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ} [الأنفال: 46]
Taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar.
Kedua, orang kafir kaya raya
{ وَلَوْلَا أَنْ يَكُونَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً لَجَعَلْنَا لِمَنْ يَكْفُرُ بِالرَّحْمَنِ لِبُيُوتِهِمْ سُقُفًا مِنْ فِضَّةٍ وَمَعَارِجَ عَلَيْهَا يَظْهَرُونَ } [الزخرف: 33]
Jika umat islam tidak menjadi umat yang satu, pastilah sudah Kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada (Allah) Yang Maha Pengasih, loteng-loteng rumah mereka dari perak, demikian pula tangga-tangga yang mereka naiki.
Ketiga, orang kafir bersatu dan orang Islam tertimpa musibah yang besar
{ وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ} [الأنفال: 73]
Orang-orang yang kafir, sebagian mereka melindungi sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar.
Keempat, di akhirat diazab yang berat
{ وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ [آل عمران: 105]
Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat.
Kelima, di akhirat menjadi kafir.
يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ فَأَمَّا الَّذِينَ اسْوَدَّتْ وُجُوهُهُمْ أَكَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ } [آل عمران: 106]
Pada hari itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam muram. Adapun orang-orang yang berwajah hitam muram (kepada mereka dikatakan), ”Mengapa kamu kafir setelah beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.”
وَقَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “لَا تَحَاسَدُوا, وَلَا تَبَاغَضُوا, وَلَا تَدَابَرُوا, وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ, وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا, الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ, لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يحقره, التقوى ههنا -وَأَشَارَ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثًا- بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ”.
Nabi Muhammad saw bersabda : Wahai orang Mukmin, janganlah saling membenci, dan janganlah saling berpaling muka. Jadilah hamba Allah yang bersaudara, orang muslim dengan muslim yang lainnya Itu bersaudara, janganlah mendholiminya dan janganlah mengecewakannya, dan janganlah menghinanya.
Penulis Syahroni Nur Wachid Editor Sugeng Purwanto
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.