BANDUNGMU.COM, Bandung — Adakalanya perjumpaan Rasulullah SAW dan Jibril bisa dilihat kasat mata oleh para sahabat. Di antaranya adalah pertemuan tatkala Jibril mengajarkan tentang iman, Islam, dan ihsan yang cukup masyhur itu.
Dalam kitab Shahih-nya, Imam Muslim meriwayatkan bahwa Jibril bertanya beberapa hal tentang pokok-pokok ajaran Islam. Peristiwa ini disaksikan langsung oleh Umar bin Khattab.
“Dari hadis itulah kemudian disimpulkan bahwa ajaran Islam itu dipetakan menjadi tiga bagian pertama iman, Islam dan Ihsan,” terang Anggota Divisi Fatwa & Pengembangan Tuntunan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ali Yusuf dalam Pengajian Tarjih, Rabu 28 Desember 2022.
Mengutip KRH Hadjid, berdasarkan hadis Umar bin Khattab ini, KH Ahmad Dahlan memetakan ajaran Islam menjadi tiga bagian.
Pertama, yaitu ilmu tauhid (iman) yang meyakini Allah sepenuh hati. Kedua, ilmu fikih (Islam) yang menjalankan ibadah sesuai syariat. Ketiga, ilmu tasawuf (ihsan) yang merasakan kehadiran Allah di segala ruang dan waktu.
Ketiga aspek ini begitu penting agar seorang mukmin menjadi muslim sekaligus dan disempurnakan dengan menjadi seorang muhsin.
“Dari iman itu juga dijabarkan penjabarannya menjadi ilmu tauhid atau kaitan akidah. Lalu Islam yaitu terkait dengan ilmu fikih syariahnya. Kemudian ihsan. Ihsan itu akhlak atau orang sering juga menyebut dengan istilah tasawuf,” terang Ali.
Sementara dalam rumusan Muhammadiyah yang termaktub dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM), ajaran Islam itu dipetakan menjadi empat bagian.
Pertama, akidah. Akidah adalah sesuatu yang berhubungan dengan kepercayaan dan keyakinan. Kedua, akhlak. Akhlak adalah sesuatu yang berhubungan dengan pembentukan mental.
Ketiga, ibadah. Ibadah adalah sesuatu yang berhubungan dengan peraturan dan tata cara hubungan manusia dengan Allah. Keempat, muamalah. Muamalah adalah sesuatu yang berhubungan dengan pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat.
“Keempat ajaran Islam ini yaitu akidah, akhlak, ibadah, dan muamalah ini merupakan kesatuan ajaran yang tidak boleh dipisah-pisah,” tegas dosen Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah ini.***
__
Sumber: muhammadiyah.or.id
Editor: FA