Profil Ninik Rahayu Ketua Dewan Pers yang Baru Terpilih

Profil Ketua Dewan Pers yang baru terpilih yakni Ninik Rahayu menjadi salah satu hal menarik untuk dibahas.

Ninik Rahayu sang Ketua Dewan Pers yang baru saja terpilih memiliki kiprah memukau dan mengetahu profilnya juga bisa jadi inspirasi bagi insan pers di Indonesia.

Simak info berikut agar tahu profil Ninik Rahayu Ketua Dewan Pers yang baru terpilih. Inilah deretan kiprah memukaunya.

Dewan Pers Indonesia melalui melaui postingan akun Instagram resminya yakni @officialdewanpers pada tanggal 13 Januari 2022 mengumumkan nama Ketua Dewan Pers baru yang terpilih.

“Sahabat DP, pagi ini Dr. Ninik Rahayu baru saja terpilih menjadi Ketua Dewa Pers sisa masa periode keanggotaan 2020-2025. Dr. Ninik mengisi posisi Ketua Dewan Pers yang kosong sejak Ayzumardi Azra meninggal dunia pada 18 September 2022 lalu,” tulis Instagram @officialdewanpers.

“Menariknya, Dr. Ninik merupakan Ketua Dewan Pers perempuan pertama di Indonesia sejak UU Nomor 40 tentang Pers 1999 disahkan, lho,” lanjutnya.

Baca Juga: Profil Laksmi Shari Putri Indonesia 2022 yang Berkompetisi di Gelaran Miss Universe 2022, Simak Info Keren ini

Berkaitan dengan kiprah sang Ketua Dewan Pers baru yakni Ninik Rahayu dilansir dari laman resmi dewanpers.or.id yang di antaranya sebagai berikut.

1. Ninik Rahayu menjabat selaku Anggota Dewan Pers, Ketua Komisi Penelitian, Pendataan dan Ratifikasi Pers pada Periode 2022 – 2025. Kini terpilih jadi Ketua Dewan Pers Baru.

2. Penulis Buku Politik Hukum Penghapusan Kekerasan Seksual di Indonesia.

3. Ninik Rahayu tergolong aktif selaku pengajar fakultas hukum di perguruan tinggi dan diklat pendidikan hukum kantor dan lembaga sejak 1987-sekarang.

4. Menjadi Anggota Ombudsman RI pada Periode 2016-2021.

5. Menjadi Komisioner Komnas Perempuan pada Periode 2006-2009 dan 2010-2014.

6. Menjabat Tenaga Profesional Lemhannas RI sejak 2020.

7. Direktur JalaStoria yaitu perkumpulan yang mempunyai visi mewujudkan masyarakat Indonesia yang inklusif dan aktif dalam upaya penghapusan diskriminasi.