BANDUNGMU.COM, Bandung — Resmikan Gedung H Rafli Munaf Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan (RSMBS) dan Masjid Nyi Ayu Rina Adjrijanti, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menuturkan bahwa ini merupakan bukti dari makna Islam yang konstruktif bagi kehidupan.
Haedar Nashir menjelaskan bahwa nilai-nilai Islam mampu membawa peradaban maju, bukan hanya berdimensi ritual ibadah khusus saja.
Bahkan dimensi ritual ibadah khusus dalam Islam juga punya bagian untuk membangun ihsan, atau perilaku diri, kolektif maupun sistem.
“Dengan semangat Islam yang berkemajuan kita juga ingin membangun nilai-nilai kehidupan dalam prinsip muamalah duniawiah, yang membawa kemaslahatan bukan hanya bagi umat Islam saja,” tutur Haedar pada peresmian RSMBS, Jln Raya Laswi, Ciheulang, Ciparay, Kabupaten Bandung, Kamis (03/11/2022)
Kemajuan yang diusahakan Muhammadiyah sifatnya inklusif, tidak membedakan urusan agama, ras, suku, dan budaya, bahkan pilihan politik.
Pandangan ini harus diwujudkan dalam amal nyata bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial lainnya. Oleh karena itu, Haedar Nashir berpesan supaya kesalihan mubalig Muhammadiyah bukan hanya menampilkan urusan transendental.
Namun, mubalig Muhammadiyah juga pada saat yang sama mengkapitalisasi urusan muamalah duniawiah sehingga menjadi kesalihan kolektif dan sistem.
Untuk mengupayakan itu diperlukan perubahan pada level mindset. Sebab dalam urusan muamalah duniawiah selalu membutuhkan ijtihad dan pembaharuan sesuai dengan perkembangan zaman.
“Cara pandang ini penting supaya masyarakat kita yang religius juga bangkit menjadi masyarakat yang mandiri, hidup bersatu dengan berbagai kalangan dan pihak, menciptakan damai, kemudian tidak kalah pentingnya adalah membangun peradaban hidup,” ucapnya.
Dari kacamata Haedar Nashir, melalui itu konsep rahmatan lil alamin yang dimiliki oleh Islam ada wujud nyatanya dalam proyek-proyek muamalah yang bisa membangun kehidupan yang lebih maju.
Guru Besar Sosiologi ini mengajak supaya hal ini terus didorong supaya menjadi perilaku beragama, sekaligus memperbaiki pandangan negatif masyarakat luas terhadap agama-agama, khususnya Islam.
“Agar ruang publik kita ini, atmosfer dan ekosistem kita ini tidak diliputi dan dicemasi oleh energi-energi negatif umat beragama,” tuturnya.***
____
Sumber: muhammadiyah.or.id
Editor: FA
No comments yet.