Yogyakarta, InfoMu.co – Pusat Studi Anti Korupsi bersama Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Yogyakarta menyelenggarakan Pembukaan Sekolah Anti Korupsi, Jumat (29/7). Pembukaan diselenggarakan dalam bentuk Talkshow Anti Korupsi dengan mengundang Rocky Gerung sebagai pembicara. Tidak hanya itu, Dr. M. Busyro Muqoddas. S.H., M.Hum juga turut serta menghadiri acara tersebut sebagai keynote speaker.
Acara ini berlangsung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta lantai 5 gedung B AR Fachrudin pada pukul 13:00 WIB dan dihadiri oleh mahasiswa seluruh Indonesia dan Kader IMM se DIY. Lahirnya Sekolah Anti Korupsi ini didasari oleh keresahan Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah terkait kondisi negara yang terus dikorupsi, korupsi yang terjadi hari ini tidak hanya persoalan keuangan tapi juga kebijakan seperti RKHUP dan UU IKN.
Selanjutnya pengesahan dan pembukaan Sekolah Anti Korupsi ini dibuka dengan pemukulan Gong oleh Untung Cahyono, Busyro Muqoddas, Rocky Gerung dan Hersubeno Arif.
Dalam penyampaian materinya Rocky Gerung memberikan statement bahwa manusia itu tidak mungkin jadi binatang atau bahkan di bawah binatang dan koruptor adalah manusia yang jenisnya di bawah binatang. Mengapa demikian? Karena, binatang itu kalau lapar mencuri tapi manusia sudah kenyang tetap mencuri
“kita sekarang berada di dalam kegalauan karena kita masih bikin sekolah, mungkin orang akan sinis dengan teman-teman karena petinggi IMM ada yang jadi komisaris sekarang, Tapi Sekolah Anti Korupsi ini sebagai refleksi jangan sampai ada generasi yang diturunkan karena menjadi koruptor. Dan dalam upaya membongkar koruptor pertama yang harus dibongkar adalah kawan-kawan kita” ucap Rocky Gerung
Beliau juga menjelaskan bahwa kekuasaan mampu melumpuhkan semua ide, dan kita bisa membayangkan betapa susahnya menerbitkan pemikiran baru untuk pemerintahan yang bersih dan melalui Sekolah Anti Korupsi ini sebenarnya bangsa diganggu pemikiran etisnya.
“Di dalam tingkat tertentu korupsi tidak bisa lagi dibenahi dari dalam, ketika ditanya bisa tidak kekuasaan diubah dari dalam maksudnya adalah peralatan raja tidak bisa dipakai untuk membongkar istana dari raja. Oleh sebab itu harus ada peralatan dari luar yaitu civil society” tambah Rocky Gerung
Jadi dengan ini kita bukan hanya sekedar ingin melindungi dari potensi penurunan korupsi tapi kita ingin menghalangi meluasnya ide tentang korupsi apalagi yang masuk dari teori pemilu, bukan karena rakyat mudah disogok tapi pemerintah mengkondisikan rakyat sebagai rakyat miskin.
Apalagi, koridor KPK hari ini adalah koridor of fame bukan of shame, seolah-olah kita bebankan korupsi kepada oligarki. Padahal, korupsi trhubung dari dua aspek yaitu oligarki dan masyarakat. Oligarki menyogok kebijakan di istana dan kita dapat impactnya. Apalagi, kekuatan ekonomi hari ini mampu menghukum dan mengendalikan orang dengan embargo.
Menutup acara ini M. Akmal Ahsan selaku ketua DPD IMM DIY dalam sambutannya menjelaskan bahwa lahirnya Sekolah Anti Korupsi ini bukan dari ruang yang kosong dan hampa, ada tuntutan hari ini yang kemudian kita ingin kuliti sekaligus juga ada harapan yang selalu ingin kita terbitkan. Tuntutan yang utama adalah bahwa kita ingin terlibat menegakkan keadilan dan memberantas korupsi yang hari ini menjadi biang problem di negara kita.
“saya mengkutip dari perkataan Bang Rocky Gerung bahwa penegakan Korupsi itu hanya persoalan teknis, lebih daripada itu yang harus kita tegakkan adalah keadilan dan saya berharap acara ini mampu menyebarkan energinya di seluruh Indonesia dan bopeng Korupsi dapat dikuliti dengan tuntas” tutur M. Akmal Ahsan.
Acara ini berlangsung dengan lancar dan aktif karena dengan diwarnai dialektika oleh mahasiswa dan ditutup sampai tiba waktu Ashar. (AA)