Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Selain Dodol, Garut Punya Makanan Unik Bernama Endog Lewo Yang Gurih

    Mar 04 202324 Dilihat

    BANDUNGMU.COM, Garut — Kalau kamu sering berlibur ke kawasan Garut, Jawa Barat, pasti tidak asing dengan oleh-oleh unik nan sederhana ini. Ya, namanya endog lewo. Endog dalam bahasa Sunda artinya telur karena endog lewo bentuknya menyerupai telur yang bulat.

    Endog lewo juga merupakan nama lain dari emplod. Sejenis makanan terbuat yang dari singkong. Semacam dengan comro dan guik yang juga terbuat dari singkong dan sama-sama digoreng.

    Kenapa disebut endong lewo? Karena bentuk makanan itu bulat-bulat seperti telur (endog). Mengutip Wikipedia, endog lewo hanya diproduksi di kawasan Lewo. Tepatnya di Kampung Cicadas, Desa Sukajaya, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut. Oleh karena itu, oleh-oleh yang gurih dan renyah ini disebut endong lewo.

    Asal-usul endog lewo

    Seperti namanya, makanan yang disebut endog lewo bentuknya memang mirip endog (telur). Makanan khas ini dinamai endog lewo karena asal-usulnya berasal dari Kampung Lewo di Kecamtana Malambong, Garut.

    Namun di Kampung Lewo makanan ini lebih dikenal dengan sebutan emplod. Endog lewo makanan khas Garut terbuat dari singkong. Amin (60), salah seorang pengusaha emplod, menerangkan bahwa pembuatan makanan populer tersebut awal 1980-an.

    Semula hanya coba-coba untuk memanfaatkan singkong yang tak terserap oleh pabrik tapioka. Ternyata mendapat pasaran yang cukup baik. Walaupun sudah banyak jenis makanan lain yang berbahan baku singkong, emplod berhasil meraih peminat.

    Mungkin karena kering tetapi tidak begitu keras. Rangu kata orang Sunda sehingga dianggap cocok sebagai makanan ringan yang dapat dimakan di sembarang tempat.

    Berbeda dengan comro dan guik yang terkesan formal, karena ukurannya terbilang agak besar, juga agak basah berminyak, emplod berukuran sebesar ujung jari dan tidak tampak berminyak, walaupun sama-sama digoreng.

    Bahkan bumbunya pun nyaris sama dengan comro dan guik itu sehingga emplod cukup praktis untuk dibawa ke mana-mana. Mungkin sama dengan sukro. Hanya beda bahan dan rasa.

    Selain di Lewo dan Garut, popularitas emplod sudah merambah ke beberapa kota lain di Jawa Barat. Masyarakat penggemar makanan ringan sudah menerima kehadiran emplod.

    Cara pembuatan endog lewo

    Resep makanan ini sangat sederhana. Bahan utamanya adalah tepung singkong yang kemudian diberi garam dan dibumbui dengan bawang putih serta bahan-bahan lainnya.

    Mengenai bahan baku singkong sekarang ada jenis singkong hibrida yang usianya cuma delapan bulan. Lebih cepat tiga atau empat bulan dibandingkan dengan usia singkong biasa yang rata-rata mencapai 11-12 bulan sejak ditanam hingga dipanen.

    Jenis singkong hibrida yang dijadikan bahan baku emplod disebut singkong jantung. Empuk nan kental sehingga mudah diparut untuk dibuat adonan bahan mentah emplod.

    Sebelum ada singkong jantung, bahan baku menggunakan singkong manihot atau maleho, dan singkong gambir. Namun sekarang jenis-jenis singkong yang gurih itu sudah jarang.

    Mungkin terdesak oleh jenis hibrida tadi. Jenis singkong tradisional yang masih ada antara lain singkong karihkil dan sampeu ”hideung” yang banyak diserap oleh pabrik tapioka.

    Pemasaran endog lewo

    Kini pemasaran endog lewo sudah menyebar ke beberapa kota besar di Jawa Barat, seprti Tasikmalaya, Subang, Sumedang, dan Bandung. Saingan juga muncul dari jenis makanan lokal lain yang semakin bervariasi.

    Ketika pertama kali muncul jenis makanan cimol (aci digemol), pasaran emplod agak menyurut. Makanan lokal emplod alias endog lewo yang mampu bertahan selama seperempat abad di tengah persaingan aneka ragam makanan ringan patut disyukuri.

    Paling tidak kehadirannya menambah khazanah kekayaan makanan lokal Garut yang sudah lebih dulu terkenal. Seperti dodol Garut, ladu Malangbong, opak Cipeujeuh, dan lain-lain.

    Kalau kebetulan kamu ke Lewo, Pasar Lewo, atau Malangbong, jangan lupa membeli endog lewo karena di daerah ini buah tangan sederhana yang banyak digemari ini banyak didapati.

    Endog lewo akan tetap bertahan di tengah gempuran makanan dan olahan kuliner yang beragama. Namun dengan catatan konsisten produksi, konsisten memasarkan, dan jangan lelah berinovasi kalau diperlukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

    Nikmatnya endog lewo. Selamat berburu endog lewo!***



    sumber berita ini dari bandungmu.com

    Author

    Share to

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top