bandungmu • Oct 13 2022 • 31 Dilihat
Oleh: Ace Somantri, Dosen Universitas Muhammadiyah Bandung
BANDUNGMU.COM — Menghitung hari jelang pemilu legislatif maupun eksekutif, uji publik elektabilitas calon pemimpin negeri makin hari kian memanas.
Tokoh-tokoh potensial mulai menyebar untuk silaturahmi dan kolaborasi politik. Tidak ketinggalan berbagai cara untuk mengukur elektabilitas dan popularitas calon melalui lembaga survei, baik yang profesional maupun abal-abal.
Apa pun lembaga maupun medianya, masyarakat mulai banyak melihat informasi dan data para calon pemimpin negara masa depan.
Berbagai opini banyak muncul dari para tokoh bangsa, akdemisi, politisi, dan masyarakat di berbagai komunitas bangsa. Menilai dan memberi tanggapan masing-masing tokoh yang akan berpartisipasi dalam belantika politik kebangsaan.
Selebrasi demokrasi dinanti-nanti dalam momentum regenerasi pemimpin negeri, dalam opini publik berbagai partai politik bersafari bertemu dengan para politisi pemilik kursi.
Dinamika jelang pemilu legislatif maupun eksekutif, banyak entitas kelompok masyarakat ambil bagian berpartisipasi untuk berselebrasi.
Secara sosiologis, momentum pemilihan pemimpin dan wakil pemimpin secara faktual memberi pelajaran pada publik, baik langsung maupun tidak langsung menjadi hal penting untuk mengedukasi anak negeri.
Titik tekannya dalam selebrasi demokrasi lebih pada penguatan moral kebangsaan yang adil dan beradab.
Tokoh publik hari ini masih berputar di wajah-wajah lama. Semangat tokoh kebaruan relatif sulit. Namun bukan berarti tidak akan ada sosok yang baru untuk perubahan bangsa ke arah yang lebih baik dan maju.
Dinamika politik terus dinamis. Deklarasi pencalonan presiden sudah muncul dari partai. Tidak menutup kemungkinan akan ada yang menyusul deklarasi resmi dari partai yang berkoalisi maupun yang tidak.
Deklarasi resmi dari partai menjadi pemantik. Kendang dipukul tanda dimulai orkestrasi menyambut selebrasi demokrasi bangsa Indonesia.
Anies Rasyid Baswedan resmi dicalonkan. Berharap jelang pemilu 2024 yang sudah kian mendekat tidak terjadi selebrasi demokrasi yang menyakiti anak negeri.
Saling serang opini terus bergiliran yang dilakukan para pihak. Kiranya bagi siapa pun hari ini untuk mengedepankan etika, adab, dan kesantunan untuk tidak saling tuduh dengan cara-cara keji dan manusiawi.
Hak warga negara untuk mencalonkan atau dicalonkan. Bersedia atau tidak bagi yang bersangkutan adalah haknya. Yang penting dalam selebrasi demokrasi tahun politik hari ini harus benar-benar berharkat dan bermartabat.
Penting juga bagi para pimpinan partai untuk memelihara komunikasi dengan hati suci. Bukan sebaliknya, yakni memberi narasi-narasi pada publik berakhir saling benci.
Idealnya tidak mengulangi istilah cebong – kampret yang hanya menyisakan permusuhan yang tak bertepi. Bagaimanapun juga saat ini hingga hari esok, generasi akan mengganti sesuai waktu yang di sepakati.
Tetap hati-hati melihat masa kini karena tidak semudah yang diprediksi. Selain hidup penuh misteri, ada hak Zat Maha Kuasa Ilahi yang menentukan sesuatu yang pasti.
Selebrasi demokrasi momentum para politisi banyak memberi harapan dan janji, sekalipun faktanya tidak banyak terbukti. Hari-hari menjadi saksi, bagaimana para politisi mencari citra diri agar menjadi pilihan sesuai hati pemilih.
Hal itu biasa dan lumrah. Berbagai strategi dibuatnya untuk merebut hati pemilih agar memilihnya. Kontestasi dalam selebrasi demokrasi tidak hanya menjadi ajang adu gengsi antar kandidat, tetapi adu visi dan misi yang tealistis dan terukur.
Atraksi sebuah selebrasi demokrasi di berbagai lokasi, situasi, dan kondisi menjadi pentas seni dalam panggung demokrasi bangsa. Selalu mewanti-wanti bagi para generasi untuk tidak terilusi oleh janji-janji yang hanya mengelabui.
Banyak di antara teman dan sahabat dekat tertipu dengan sahabatnya sendiri. Ketika belum jadi, mereka sangat dekat serekat lem selalu merapat sangat kuat. Namun, lengket dan rapat tiba-tiba hilang seketika ketika sudah merasakan lembutnya kursi jabatan.
Harumnya ruangan dan selalu dilayani office boy segala makanan siap saji sekalipun hanya untuk minum air teh hangat mereka dilayaninya. Dari rapat ke rapat, baik itu komisi maupun paripurna semua benar-benar dipenuhi dengan anggaran yang lebih dari cukup.
Kunjungan atau studi banding ke berbagai daerah dengan alasan benchmarking pada bidang tertentu, tetapi faktanya traveling dengan fasilitas negara.
Semoga semua apa yang terjadi menjadi cerminan ke depan bagi siapa saja yang mewakili rakyat katanya. Tetap untuk menjaga marwah bangsa dan negara. Wallahu’alam.***
sumber berita ini dari bandungmu.com
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.