Mendekati sepuluh hari terakhir bulan Ramadan di masa pandemi, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Hilman Latief mendorong warga Muhammadiyah membangun taawun dengan cara meningkatkan empati. “Kita sebagai jamaah kaum muslimin idealnya satu kesatuan. Salah satu yang bisa menjadi perekat adalah pelaksanaan zakat infak dan sedekah (ZIS). Karena dengan amal kebajikan itu ada penguatan solidaritas kolektif. Yang penting adalah membangun kesadaran individu dan kesadaran kolektif. Kesadaran sosial,” terang Hilman dalam program Ramadan TvMu, Rabu (13/5).
Lazismu selain memaksimalkan penyaluran ZIS terhadap masyarakat ekonomi menengah ke bawah, menurut Hilman juga bergerak melalui berbagai program jangkah panjang lainnya yang membangun empati. Program jangka pendek berupa pembagian sembako, dilakukan Lazismu dengan sistem solidarity buying terhadap produk-produk sembako hasil rumahan masyarakat.
Sementara itu untuk program jangka panjang ketahanan pangan, Lazismu selain bergerak dalam menanggulangi kemiskinan kultural dan struktural, juga bergerak bersama organisasi otonom, majelis dan lembaga Muhammadiyah untuk bekerjasama dengan para petani lokal. “Inilah maksudnya dalam taawun, empati yang dibangun,” tegas Hilman.
Artikel ini juga dimuat di http://www.muhammadiyah.or.id